Home / DPR

DPRK Bangun Jembatan Darurat Siriwini, Warga Desak Pemprov Segera Bertindak

Endy Langobelen

Rabu, 8 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga mengendarai motor melintasi jembatan darurat Siriwini yang baru dibangun atas dorongan Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas. (Foto: Istimewa/Yusran)

i

Warga mengendarai motor melintasi jembatan darurat Siriwini yang baru dibangun atas dorongan Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas. (Foto: Istimewa/Yusran)

NABIRE – Hampir tiga pekan pascagempa berkekuatan 6,6 magnitudo mengguncang Nabire pada 19 September 2025, Jembatan Siriwini Bawah yang menjadi akses vital warga belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah.

Kondisi tersebut mendorong pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nabire turun langsung ke lokasi untuk melihat kerusakan sekaligus membangun jembatan darurat secara swadaya bersama warga.

Meski diguyur hujan, Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas, mendatangi Jembatan Siriwini Bawah pada Rabu (8/10/2025).

Keduanya bergabung dengan warga Siriwini dan Sanoba membangun jembatan darurat dari kayu agar kendaraan roda dua dapat melintas.

“Selaku wakil rakyat, kami harus hadir untuk melihat langsung kondisi Jembatan Siriwini Bawah yang sejak 19 September rusak akibat gempa 6,6 magnitudo. Sudah 20 hari sejak kejadian tersebut, belum ada respon dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam hal ini Dinas PUPR,” ujar Imanuel Rumbewas.

Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas, meninjau sekaligus membangun jembatan darurat Siriwini. (Foto: Istimewa/Yusran)
Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas, meninjau sekaligus membangun jembatan darurat Siriwini. (Foto: Istimewa/Yusran)

Menurutnya, inisiatif pembangunan jembatan darurat dilakukan agar aktivitas warga, terutama pelajar dan mahasiswa, tidak terganggu. Ia menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan tindakan cepat, bukan sekadar janji.

Baca Juga :  Bawaslu Mimika Sosialisasikan Pengawasan Partisipatif ke Ormas Keagamaan

“Jembatan ini sementara sangat membantu masyarakat. Tapi kami harap segera ada tindakan nyata dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Mohon segera direspons melalui Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Provinsi Papua Tengah,” tegasnya.

Imanuel juga meminta dukungan media agar persoalan ini mendapat perhatian publik luas dan mendorong percepatan penanganan dari pemerintah provinsi. “Kami tidak ingin menunggu sampai ada korban jiwa baru ada tindakan,” tambahnya.

Warga Berterima Kasih, Tapi Minta Pemerintah Tak Tutup Mata

Langkah cepat DPRK Nabire itu mendapat apresiasi dari warga Siriwini. Salah satu perwakilan masyarakat, Yani Victor Burdam, menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPRK yang turun langsung membantu warga membangun jembatan darurat.

“Terima kasih atas kunjungan DPRK Nabire kepada kami masyarakat Siriwini yang terdampak gempa pada September lalu. Kami berharap Pemerintah Provinsi Papua Tengah, khususnya Dinas PU, bisa memperhatikan akses ini,” ujar Yani.

Ia menjelaskan, sejak jembatan utama rusak, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang jauh melalui Jalan Poros Samabusa–Sanoba Atas.

Kondisi itu menyulitkan warga yang beraktivitas setiap hari, termasuk pelajar, mahasiswa, dan jemaat gereja.

Baca Juga :  Gedung Satpas SIM dan RS Bhayangkara di Timika Mulai Dibangun

“Kami yang tinggal di sekitar lokasi melihat langsung kondisinya. Jembatan rusak ini benar-benar menyulitkan warga untuk beraktivitas, termasuk anak sekolah, mahasiswa, dan jemaat gereja,” tuturnya.

Warga bergotong royong membangun jembatan darurat Siriwini. (Foto: Istimewa/Yusran)
Warga bergotong royong membangun jembatan darurat Siriwini. (Foto: Istimewa/Yusran)

Bagi warga, kehadiran Ketua DPRK Nabire dan anggotanya menjadi bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat terdampak.

“Terima kasih kepada Ibu Ketua DPRK Nabire, Ibu Nanci Worabay, dan Pak Imanuel Rumbewas atas kunjungan dan bantuannya. Berkat inisiatif mereka, kami bisa membangun jembatan darurat yang sangat membantu warga,” ucap Yani.

Jembatan Siriwini, Nadi Penghubung yang Terluka

Jembatan Siriwini Bawah menghubungkan wilayah Sanoba dan Siriwini, dua kawasan padat di jantung Nabire. Jalur ini menjadi akses utama warga menuju sekolah, kampus, tempat kerja, hingga fasilitas kesehatan.

Kerusakan akibat gempa membuat mobilitas warga terhambat dan aktivitas ekonomi terganggu. Meski warga kini bisa melintas menggunakan jembatan darurat dari kayu, kondisinya jauh dari layak dan berisiko jika digunakan terus-menerus, terutama saat hujan.

Warga mengendarai motor melintasi jembatan darurat Siriwini yang baru dibangun atas dorongan Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas. (Foto: Istimewa/Yusran)
Warga mengendarai motor melintasi jembatan darurat Siriwini yang baru dibangun atas dorongan Ketua DPRK Nabire, T.K.H. Nanci Kerolina Worabay, S.Sos., M.I.P, bersama anggota Komisi A DPRK Nabire, Imanuel F. H. Rumbewas. (Foto: Istimewa/Yusran)

DPRK Nabire mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera mengalokasikan anggaran perbaikan melalui Dana Belanja Tidak Terduga (BTT), mengingat jembatan tersebut merupakan infrastruktur vital yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Provinsi Papua Tengah maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Papua Tengah belum memberikan tanggapan terkait langkah konkret perbaikan jembatan tersebut.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

RDP dengan Dinkes, Komisi III DPRK Mimika Dorong Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Reses di Tengah Trauma: Seruan Pulang dari Pengungsi Nduga
Perbup Plastik Sekali Pakai Tak Cukup, DPRK Mimika Minta Pemkab Maksimalkan Perda Sampah
DPD RI Soroti Kasus Bom Molotov Jubi yang Mandek, Siap Panggil Panglima TNI dan Kapolri
Program Makan Bergizi Gratis Digenjot di Manokwari, Sasar Anak dan Ibu Hamil
Obet Rumbruren Tegaskan Dukungan Penuh terhadap Program MBG di Papua Barat
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Kesempatan Masyarakat Papua untuk Lebih Berkembang
Jelang Putusan MK, TNI-Polri Sekat Dua Kubu Pendukung Paslon Bupati Puncak Jaya

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:26 WIT

DPRK Bangun Jembatan Darurat Siriwini, Warga Desak Pemprov Segera Bertindak

Kamis, 18 September 2025 - 01:21 WIT

RDP dengan Dinkes, Komisi III DPRK Mimika Dorong Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:35 WIT

Reses di Tengah Trauma: Seruan Pulang dari Pengungsi Nduga

Selasa, 8 Juli 2025 - 19:04 WIT

Perbup Plastik Sekali Pakai Tak Cukup, DPRK Mimika Minta Pemkab Maksimalkan Perda Sampah

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:25 WIT

DPD RI Soroti Kasus Bom Molotov Jubi yang Mandek, Siap Panggil Panglima TNI dan Kapolri

Berita Terbaru

Timnas Indonesia tertinggal 1-2 dari Arab Saudi pada babak pertama. (Foto: Istimewa/IG: @timnas.indonesia)

Olahraga

Indonesia Tertinggal 1-2 dari Arab Saudi di Babak Pertama

Kamis, 9 Okt 2025 - 03:41 WIT