MIMIKA – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-29 Kabupaten Mimika, Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi dan UMKM akan menggelar Expo Festival UMKM 2025 di Lapangan Eme Neme Yauware, Timika, Papua Tengah, pada 6–8 Oktober mendatang.
Kegiatan berskala kabupaten ini tidak sekadar menjadi ajang pameran produk lokal, tetapi juga momentum bersejarah bagi dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Mimika.
Dua menteri dari pemerintah pusat, yakni Menteri Koperasi dan Menteri UMKM Republik Indonesia, dijadwalkan hadir untuk membuka acara tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi, menyebut kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah daerah terhadap program nasional penguatan ekonomi kerakyatan.
“UMKM naik kelas dan menuju pasar global. Itu adalah salah satu program yang mau tidak mau harus kita laksanakan dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mimika menuju gerbang emas,” ujar Yogi dalam konferensi pers yang digelar di Pasar Sentral Timika, Jumat (3/10/2025) sore.
Ia menegaskan, keberhasilan pembangunan ekonomi daerah sangat ditentukan oleh sinergi antara pemerintah dan pelaku UMKM.
Karena itu, pihaknya menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan yang akan melibatkan 240 pelaku UMKM, baik dari Mimika maupun dari sejumlah kabupaten lain di Papua Tengah, seperti Deiyai, Nabire, dan Paniai.
Sentra Noken dan Koperasi Merah Putih
Selain pameran UMKM, kegiatan Expo Festival juga akan dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Koperasi Merah Putih Mawokauw Jaya di Distrik Wania serta Sentra UMKM Noken Kabupaten Mimika.
Yogi menyebut dua pembangunan tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah ekonomi kerakyatan Mimika.
“Ini salah satu sejarah yang luar biasa dalam kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Kita mulai dari Papua Tengah untuk Papua secara keseluruhan. Pemerintah punya tanggung jawab agar mama-mama penjual Noken tidak lagi berjualan di jalan, tapi di dalam rumah atau honai besar yang representatif,” katanya.
Ia menambahkan, pembangunan sentra Noken itu dimaksudkan untuk memberikan ruang layak dan tetap bernuansa budaya bagi para pengrajin dan pedagang perempuan Papua.
Dukungan Pemerintah Distrik
Kepala Distrik Wania, Merlyn Temorubun, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dan Dinas Koperasi dan UMKM atas perhatian terhadap pengembangan ekonomi rakyat di wilayahnya.
“Kami merasa terhormat dilibatkan, karena di kampung Mawokauw Jaya akan dilakukan peletakan batu pertama. Kami juga berterima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Kepala Dinas UMKM atas kerja sama yang baik. Teristimewa, selamat datang kepada Bapak Menteri Koperasi dan Menteri UMKM di Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Asosiasi UMKM: Noken Harus Jadi Simbol Ekonomi Kearifan Lokal
Dukungan juga datang dari pelaku UMKM sendiri. Ketua Asosiasi UMKM Mimika, Elisabeth Rahawarin, menilai festival ini bukan hanya ajang promosi produk, tetapi juga bentuk pengakuan terhadap karya dan kearifan lokal, terutama produk Noken yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
“Pada tanggal 6 nanti akan ada penyerahan simbolis sertifikat UNESCO kepada mama-mama penggiat Noken. Ini bentuk apresiasi terhadap karya yang tidak sekadar kerajinan, tapi bagian dari identitas budaya Papua,” ungkap Elisabeth.
Ia menambahkan, asosiasi yang berdiri sejak 2022 dengan 212 anggota didominasi oleh pelaku usaha kuliner dan kerajinan tangan, termasuk Noken dari berbagai suku di Mimika seperti Amungme, Kamoro, dan Mee.
Namun, ia juga menyoroti tantangan dalam memperluas pasar produk etnik khas Papua.
“Faktanya, Mimika bukan kabupaten tujuan wisata maupun event berskala nasional. Itu membuat pasar produk etnik seperti Noken masih terbatas. Tapi kami yakin dengan adanya sentra Noken dan dukungan dari pemerintah, karya mama-mama Papua akan semakin dikenal,” katanya.
Kadin Dorong Kemitraan dan Promosi
Wakil Ketua Kadin Mimika, Rusly Limpo, menilai kegiatan seperti Expo Festival UMKM sangat penting untuk membuka ruang promosi dan kolaborasi antarpelaku usaha.
“Tantangan promosi produk UMKM memang besar. Tapi Noken adalah karya luar biasa yang menunjukkan keindahan dan imajinasi tinggi dari para pengrajinnya. Ini karya seni yang harus kita hargai dan promosikan bersama,” tutur Rusly.
Ia menegaskan, Kadin akan terus bersinergi dengan asosiasi dan Dinas Koperasi serta UMKM dalam mengembangkan kemitraan bisnis dan memperluas pasar produk lokal Mimika.
Sederhana tapi Rapi
Menanggapi pernyataan bahwa perayaan HUT Mimika tahun ini dibuat secara sederhana, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM menegaskan bahwa Festival UMKM tetap akan digelar dengan konsep “sederhana tapi rapi”.
“Kami buat sederhana, tapi karena ada kehadiran dua menteri, tentu kami persiapkan dengan baik. Kalau Jayapura bisa buat besar, kenapa Mimika tidak bisa? Kita kasih gas, tapi tetap tertib dan terukur,” ujarnya.
Kreativitas Lokal Menghiasi Festival
Sementara itu, Alfo Smith, Founder dan Art Director TIFA Creative selaku pihak Event Organizer, menjelaskan bahwa persiapan kegiatan sudah mencapai 80 persen.
“Secara keseluruhan semua sudah siap. Kami akan tampilkan karya-karya lokal, termasuk penampilan Duta TIFA yang akan beraksi di atas panggung dengan membawa rekam jejak perjalanan Mimika dalam bentuk tulisan dan foto,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejumlah band dan musisi lokal Mimika juga akan memeriahkan panggung hiburan dalam festival tersebut.
Expo Festival UMKM 2025 diharapkan menjadi momentum penting bagi pelaku usaha kecil di Mimika untuk menunjukkan potensi dan kreativitas mereka, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi daerah berbasis kearifan lokal.
Dengan kehadiran dua menteri dan semangat kebersamaan dari berbagai pihak, Mimika bersiap untuk menorehkan sejarah baru dalam perjalanan menuju “UMKM naik kelas dan menuju pasar global”.