MIMIKA – Komunitas seni TIFA Creative siap menampilkan karya terbaiknya di ajang Festival Pesona Meti Kei 2025 yang digelar di Kabupaten Maluku Tenggara.
Rabu (22/10/2025) dini hari, rombongan TIFA bertolak menuju Tual menggunakan kapal Pelni KM Leuser atas undangan khusus dari Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara.
Dinaungi semangat kolaborasi lintas daerah, TIFA akan tampil pada acara puncak festival tanggal 26 Oktober 2025, dengan menghadirkan pertunjukan khas bertajuk Tari Pangkur Sagu—sebuah karya yang memadukan unsur budaya Papua dengan kearifan lokal masyarakat Kei.
“Persiapan kami sudah dilakukan cukup lama. Kami benar-benar siap dan mendengar kabar bahwa masyarakat Tual juga sudah penasaran dengan penampilan TIFA,” ujar Alfo Smith, Art Director TIFA Creative, sebelum keberangkatan di Pelabuhan Poumako, Timika, Papua Tengah.
Rombongan beranggotakan sekitar 15 orang penari dan kru. Dalam penampilannya nanti, TIFA akan menampilkan kolaborasi antara Tari Pangkur Sagu, Tari Papua Umum, dan SEKA, menggambarkan harmoni antara laut dan daratan.
“Kami pilih Tari Pangkur Sagu karena maknanya dekat dengan tema Meti Kei. Saat laut surut banyak ikan, dan itu selalu disandingkan dengan sagu, papeda, atau embal—makanan khas yang menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir,” jelas Alfo.
Meski perjalanan ditempuh dengan biaya mandiri dan dukungan keluarga, semangat tim tidak surut.
“Semuanya dari rumah tangga TIFA dan keluarga. Bahkan untuk keberangkatan ini kami sempat berjualan kue lontar untuk menambah biaya tiket,” ungkapnya.
Menurut Alfo, keikutsertaan TIFA di ajang nasional ini merupakan langkah strategis untuk memperluas peran mereka, tidak hanya sebagai event organizer, tetapi juga sebagai pelaku seni pertunjukan yang serba bisa.
“TIFA sekarang membuka sayap selebar-lebarnya. Kami ingin ada di berbagai posisi — entah sebagai penari, penyanyi, model, atau penyelenggara acara. Dunia pertunjukan menuntut kita untuk bisa di semua lini,” ujarnya.
Ia berharap, kehadiran TIFA di Maluku Tenggara dapat membuka peluang kerja sama dan pertukaran budaya ke depan.
“Kami sudah memberi waktu dan tenaga di sana. Harapannya, tahun depan giliran mereka yang bisa hadir dan tampil di Timika, di acara kami Timika Inside Festival of Art,” tambahnya.
Ini menjadi kedua kalinya TIFA tampil di Tual. Namun, Alfo menyebut, kali ini lebih spesial.
“Kalau yang dulu itu acara keagamaan, kali ini festival umum. Jadi lebih besar dan lebih bebas dalam berekspresi,” pungkasnya.
Festival Pesona Meti Kei sendiri merupakan agenda tahunan yang merayakan fenomena alam “meti”, yakni saat air laut surut jauh hingga menyisakan hamparan pasir putih di sepanjang pesisir Kei.
Acara ini menjadi salah satu ikon wisata budaya unggulan di Maluku Tenggara yang menampilkan parade seni, kuliner, dan tradisi bahari masyarakat setempat.