Dekranasda Deiyai Resmi Buka Penjurian Sayembara Desain Batik Suku Mee 2025

Endy Langobelen

Selasa, 25 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dekranasda Kabupaten Deiyai, Fransina Rumbiak Mote, membawakan sambutan sekaligus membuka acara penjurian Sayembara Desain Batik Suku Mee dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Deiyai, Selasa (25/11/2025). (Foto: Galeri Papua/Endy Langobelen)

i

Ketua Dekranasda Kabupaten Deiyai, Fransina Rumbiak Mote, membawakan sambutan sekaligus membuka acara penjurian Sayembara Desain Batik Suku Mee dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Deiyai, Selasa (25/11/2025). (Foto: Galeri Papua/Endy Langobelen)

DEIYAI — Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) resmi membuka proses penjurian Sayembara Desain Batik Suku Mee dalam rangka memeriahkan HUT ke-17 Kabupaten Deiyai.

Pembukaan berlangsung pada Selasa (25/11/2025) pagi di salah satu ruangan Kantor Bupati Deiyai.

Ketua Dekranasda Kabupaten Deiyai, Fransina Rumbiak Mote, memimpin langsung pembukaan kegiatan yang dirangkai dengan penilaian serta pengumuman juara.

Dalam sambutannya, Fransina menegaskan bahwa sayembara ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk mengangkat sekaligus melestarikan kekayaan budaya Suku Mee melalui medium ekonomi kreatif.

“Kegiatan ini salah sattu langkah strategis Pemerintah Kabupaten Deiyai untuk mengangkat, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya Suku Mee dalam bentuk produk ekonomi kreatif,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Suku Mee memiliki nilai budaya, simbol kehidupan, dan filosofi yang kuat sehingga perlu diwujudkan dalam motif batik yang autentik.

Baca Juga :  Tiga Desain Terbaik Terpilih, Deiyai Siap Patenkan Batik Khas Suku Mee

“Melalui kegiatan ini, seluruh kekayaan tersebut diharapkan dapat terdokumentasi dan diwujudkan ke dalam motif batik yang memiliki identitas yang jelas, autentik, dan representatif,” lanjutnya.

Sayembara ini juga diarahkan untuk memacu kreativitas generasi muda serta mendorong lahirnya motif batik resmi Kabupaten Deiyai yang dapat dipakai dalam berbagai kebutuhan formal daerah.

Dalam kesempatan itu, Fransina juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan daerah, jajaran OPD, panitia, serta dewan juri yang telah berperan menyukseskan kegiatan.

Ia juga mendorong para peserta untuk menghadirkan desain yang tidak hanya indah, tetapi sarat nilai dan cerita.

“Kepada para peserta sayembara saya berharap agar kreatifitas dan karya terbaik dapat ditampilkan lebih dari sekedar motif. Mari kita menghadirkan batik yang membawa cerita, filosofi, dan jati diri masyarakat dari Suku Mee,” katanya.

Baca Juga :  Hadir di TIFA 2025, Kabupaten Deiyai Raih 3 Nominasi Terbaik

Di akhir sambutannya, Fransina mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memajukan industri kreatif serta memperkuat UMKM lokal.

“Melalui kesempatan ini, saya juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memajukan industri kreatif, memperkuat daya saing UMKM, dan menjadikan batik khas suku Mee sebagai kebanggaan Kabupaten Deiyai,” ucapnya.

Untuk diketahui, sebanyak 46 peserta mengikuti kompetisi ini. Jumlah desain yang masuk bahkan melampaui jumlah peserta karena beberapa di antara mereka mengirim lebih dari satu karya.

Seluruh desain akan dinilai oleh tiga juri, yakni Alfo Smith, S.Sn. dari TIFA Creative; Titus Pekei, SH., M.Si., budayawan sekaligus akademisi Papua; serta Yulianus Mote, SE., tokoh adat Kabupaten Deiyai.

Usai pembukaan, ketiga juri langsung melakukan perembukan untuk menentukan desain terbaik yang akan menjadi pemenang sayembara.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Summer Camp 2025, Spin 4 Fun Perkuat Persaudaraan Pesepeda Mimika
Festival Dayung Sentani: Perayaan Juang TNI AD dalam Balutan Budaya Papua
Festival Budaya Toraja–Moii di Sorong Dorong UMKM Lokal, Ditutup dengan Perayaan Natal
Tiga Desain Terbaik Terpilih, Deiyai Siap Patenkan Batik Khas Suku Mee
Pijar Mimika Gelar Lomba Mewarnai, Diikuti 80 Peserta Anak-anak TK
TIFA Creative Kolaborasi dengan Pemkab Deiyai dalam Sayembara Desain Batik Suku Mee 2025
Menjahit Nusantara 1000 Pulau: Perempuan Raja Ampat Menenun Harapan dari Tanah Papua
Sambut HUT ke-75, Sat Polairud Polres Mimika Akan Gelar Donor Darah dan Baksos

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 18:57 WIT

Summer Camp 2025, Spin 4 Fun Perkuat Persaudaraan Pesepeda Mimika

Sabtu, 13 Desember 2025 - 19:10 WIT

Festival Dayung Sentani: Perayaan Juang TNI AD dalam Balutan Budaya Papua

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:41 WIT

Festival Budaya Toraja–Moii di Sorong Dorong UMKM Lokal, Ditutup dengan Perayaan Natal

Selasa, 25 November 2025 - 23:49 WIT

Tiga Desain Terbaik Terpilih, Deiyai Siap Patenkan Batik Khas Suku Mee

Selasa, 25 November 2025 - 13:25 WIT

Dekranasda Deiyai Resmi Buka Penjurian Sayembara Desain Batik Suku Mee 2025

Berita Terbaru

Salah satu korban pembacokan di RSUD Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. (Foto: Istimewa/Dok. Satgas Humas Operasi Damai Cartenz)

Hukrim

Natal Berdarah di Yahukimo: Dua Warga Dibacok, Satu Tewas

Sabtu, 27 Des 2025 - 06:25 WIT