SORONG SELATAN – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku Kaiso menggelar pra musyawarah adat (Musdat) sekaligus sosialisasi program Asta Cita di Gedung Sekolah Minggu, Kampung Kais, Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Rabu (8/10/2025) pukul 11.29 WIT.
Ketua LMA Suku Kaiso, Daud Enszo, mengatakan kegiatan pra Musdat ini merupakan langkah persiapan sebelum pelaksanaan Musdat Suku Kaiso.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan tersebut adalah pelantikan kepala-kepala keret, sekaligus pembahasan batas wilayah adat.
“Pertemuan pra Musdat bertujuan untuk mempersiapkan Musdat Suku Kaiso sebelum menuju Musdat nantinya. Untuk itu dilakukan pelantikan kepada kepala-kepala keret,” kata Daud Enszo kepada wartawan.
Ia menjelaskan, pra Musdat juga difokuskan untuk mengingatkan setiap marga dan keret agar segera membahas serta menyepakati batas wilayah adat masing-masing.
“Tolong sampai kepada marga keret untuk membahas batas wilayah adat masing-masing keret. Tujuan dari Musdat adalah membahas batas wilayah antara marga suku dan keret,” ujarnya.
Selain membahas batas wilayah adat, kegiatan tersebut juga menjadi momentum pelantikan pengurus baru LMA Suku Kaiso menggantikan pengurus lama yang telah meninggal dunia, guna melengkapi struktur organisasi adat.
“Bila Tuhan berkenan mubes berjalan di tahun ini kita menetapkan hukum sanksi adat dan kita mendirikan rumah adat Suku Kaiso. Saya selaku Ketua LMA Suku Kaiso tidak berbicara sepihak atau internal keret, tugas kepala suku hadir untuk seluruh masyarakat serta wilayah adat Suku Kaiso,” bebernya.
Sementara itu, Ketua LMA Suku Kaiso lainnya, Daud Enzo Makisanti, dalam kesempatan yang sama turut menyampaikan sosialisasi program Asta Cita Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menekankan poin ke-6 dari program tersebut, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan.
“Salah satu program pemerintah dalam hal membangun dari desa yaitu Koperasi Merah Putih. Tujuan KMP ini membantu swakelola pendapatan dari hasil sumber alam kita ini. Prinsip ekonomi bagaimana untuk memudahkan ekonomi kita seperti dalam menjual hasil udang, ikan, sagu ke koperasi,” ucapnya.
Menurutnya, program tersebut diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat kampung serta meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah adat Suku Kaiso.
“Program presiden ini untuk membantu masyarakat kampung dalam meningkatkan perekonomian, sehingga mari perlu dikawal program tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari Asta Cita, karena berdampak langsung pada peningkatan kualitas gizi masyarakat.
“Terkait program MBG ini dapat mencerdaskan anak-anak kita karena gizinya diperhatikan, selain anak-anak juga sasaran MBG yaitu ibu hamil sehingga kebutuhan gizi sudah diperhatikan sejak dalam kandungan,” tutupnya.
Kegiatan pra Musdat ini menjadi langkah awal bagi LMA Suku Kaiso dalam memperkuat kelembagaan adat, menjaga batas wilayah, serta memastikan masyarakat adat turut berperan aktif dalam mendukung program pembangunan nasional dari tingkat kampung.