Pencaker OAP di Mimika Tuntut Diloloskan Seleksi CPNS Tanpa Syarat

Ahmad

Senin, 18 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para pencaker OAP menduduki lobi gedung A Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika. (Foto: Galeri Papua/Wahyu)

i

Para pencaker OAP menduduki lobi gedung A Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika. (Foto: Galeri Papua/Wahyu)

MIMIKA – Sejumlah pencari kerja (pencaker) orang asli Papua (OAP) yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Amungsa (APA) menduduki lobi gedung A Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (18/11/2024).

Kedatangan mereka ingin bertemu pimpinan daerah guna menuntut agar diloloskan tanpa syarat pada tahapan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang saat ini sementara berjalan.

Dalam aksi itu, mereka membentangkan spanduk yang berisikan empat poin tuntutan yakni sebagai berikut.

Pertama, mereka menuntut Penjabat Bupati Mimika menanggapi dengan serius para calon CPNS dari Suku Amungme dan Suku Kamoro serta lima suku kerabat lainnya agar lolos 100 persen tanpa terkecuali.

Kedua, mereka mengaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 2 tahun 2021 perubahan atas UU nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, 80 persen Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kerabat harus diprioritaskan.

Ketiga, kuota 847 formasi dan 500 formasi harus menjadi jatah pencaker dari Suku Amungme dan Kamoro. Sementara lebihnya untuk lima suku kerabat.

Keempat, mereka mempertanyakan bahwa jika masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kerabat tidak diloloskan, lantas pemekaran kabupaten di wilayah Tanah Amungsa Bumi Kamoro sesungguhnya untuk siapa.

Baca Juga :  Ditetapkan Tersangka oleh Kejati Papua, John Rettob: Saya Ini Tidak Ada Perasaan Takut Sedikit Pun!

Berkaitan dengan ini, Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito, menjelaskan Sistem Seleksi Calon Aparatir Sipil Negara (SSCASN) tahun ini sudah berlangsung dan tinggal menunggu hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk lanjut ke tahap berikut.

Ia pun menyayangkan adanya aksi demo tersebut. Sebab, tuntutan mengenai 80 persen adalah OAP sudah tentu akan menjadi perhatian khusus pemerintah karena hal itu sudah menjadi ketentuan dalam penerimaan CPNS di wilayah Papua.

“Seleksi ini bukan sekadar ikut-ikutan, aturan sudah jelas, 80 persen OAP. Di dalam sistem tersebut, tidak menyebutkan suku atau apapun. Kalau kita harus memaksakan lagi, berarti kita sama saja merusak sistem yang ada,” tegas Valentinus.

Valentinus mengatakan, penerimaan CPNS sudah tersistem menggunakan Computer Assisted Test (CAT) yaitu metode seleksi yang menggunakan komputer untuk menilai kompetensi calon pegawai. Di mana sistem ini sangat transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Baca Juga :  Kementerian ATR/BKN Ingatkan Pemkab Mimika Hati-Hati Pengadaan Tanah

Valentinus menegaskan, sistem CAT bertujuan untuk menghindari kesalahan yang terjadi selama ini, misalnya seorang kepala daerah menggunakan wewenangnya untuk menunjuk keluarga, kerabat, atau orang terdekatnya menjadi PNS.

Sistem ini, menurutnya, telah berjalan dengan baik dan digunakan di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di Kabupaten Mimika.

Sehingga ketika ada yang memaksakan untuk memasukkan keinginan pribadi, itu sama saja dengan merusak sistem yang ada.

“Semua sudah pakai sistem CAT, tidak ada lagi istilah mau melakukan cawe-cawe. Begitu Bapak/Ibu menjawab soal yang ada di komputer, saat itu juga akan tampil jawaban benar atau salah. Dan akhir dari seleksi tersebut itu pasti langsung keluar hasil yang tidak bisa diubah,” ujarnya.

Dengan menggunakan sistem ini, Valentinus menyebut bahwa siapapun yang lolos adalah mereka yang mempersiapkan dirinya dengan baik dan betul-betul punya komitmen untuk menjadi seorang ASN, bukan sekadar ikut-ikutan.


Update berita terbaru lainnya dengan mengikuti saluran Galeripapua.com WhatsApp Channel. Klik link berikut https://whatsapp.com/channel/0029VafbmilChq6Dj7IL2i46

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PMII Mimika Kecam Kelangkaan BBM: Pertamina dan Disperindag Dinilai Tak Serius Tangani Krisis
KKJ Kecam Keras Tindakan Persekusi kepada 4 Jurnalis di Mimika
Mahasiswa Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Mimika Terkait Bantuan Biaya Pendidikan Khusus
Mahasiswa Papua di Makassar Peringati 63 Tahun Perjanjian Roma, Desak Pembebasan 4 Tapol
Aksi di Jayapura: KNPB Minta Pemerintah Tutup Freeport dan Beri Hak Referendum Papua
Aktivis SOMAMA-TI Desak Tegakkan Perda UMKM OAP, Ancam Aksi Jika Pemkab Mimika Abai
Warga Distrik Jayapura Utara Keluhkan Jalan Tak Kunjung Diperhatikan Pemerintah
Warga Nduga Minta Pemerintah Pulangkan Pengungsi dan Buka Akses Jalan Trans
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:27 WIT

PMII Mimika Kecam Kelangkaan BBM: Pertamina dan Disperindag Dinilai Tak Serius Tangani Krisis

Selasa, 7 Oktober 2025 - 12:58 WIT

KKJ Kecam Keras Tindakan Persekusi kepada 4 Jurnalis di Mimika

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:27 WIT

Mahasiswa Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Mimika Terkait Bantuan Biaya Pendidikan Khusus

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:35 WIT

Mahasiswa Papua di Makassar Peringati 63 Tahun Perjanjian Roma, Desak Pembebasan 4 Tapol

Rabu, 24 September 2025 - 21:39 WIT

Aksi di Jayapura: KNPB Minta Pemerintah Tutup Freeport dan Beri Hak Referendum Papua

Berita Terbaru

Kepala Disdukcapil Kabupaten Mimika, Slamet Sutejo bersama jajarannya meninjau salah satu TPU. (Foto: Istimewa/Dokumen Disdukcapil Kabupaten Mimika)

Pemerintahan

Dukcapil Mimika Turlap ke Sejumlah Makam, Ini yang Dilakukan

Rabu, 22 Okt 2025 - 22:04 WIT