JAYAPURA — Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat ke-80 di Kabupaten Jayapura tahun ini tidak hanya dirayakan dengan seremoni, tetapi diwujudkan melalui pendekatan budaya dan ekonomi kerakyatan.
Komando Operasi Swasembada bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar Festival Dayung Sentani sebagai ruang perjumpaan budaya, masyarakat, dan semangat persatuan.
Festival berlangsung di area Dermaga Khalkote, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua, Sabtu (13/12/2025).
Wakil Panglima Komando Operasi Swasembada, Wulang Nur Yudhanto, menegaskan bahwa festival ini merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya Papua sekaligus upaya pelestarian bersama masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kita menunjukkan bahwa TNI menghormati dan menghargai budaya Papua serta ikut berperan aktif dalam pelestarian budaya bersama masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai Festival Dayung Sentani menjadi bukti bahwa berbagai elemen masyarakat dapat bersatu dalam kebersamaan.
Kegiatan ini, kata dia, juga memberi dampak positif bagi warga, khususnya masyarakat Sentani, baik dari sisi budaya, sosial, maupun ekonomi.
“Ini sangat berguna ya. Jadi kita bisa melihat keanekaragaman dari logistik yang dimiliki oleh wilayah Danau Sentani,” katanya dalam wawancara.

Menurutnya, potensi tersebut tampak jelas dari keterlibatan pelaku usaha lokal.
“Sangat beragam. Tadi, kami dibawa oleh Pak Wakil yang mewakili Pak Bupati, kami kunjungi UMKM, dan ternyata sangat beragam, sangat baik. Ini bisa dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Danau Sentani,” lanjutnya.
Ia juga menyinggung komitmen pemerintah daerah terhadap kawasan Danau Sentani. “Dan saya juga mendengar bahwa ke depan wilayah ini akan diperbaiki oleh Bupati dan Pak Wakil. Kemudian saat ini sedang digalakkan oleh beliau untuk kita budaya bersih,” ucapnya.
Untuk diketahui, Festival Dayung Sentani diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain lomba dayung yang diikuti 32 tim, pameran UMKM yang melibatkan 44 pelaku usaha dari Kabupaten Jayapura dan sekitarnya, serta perlombaan tarian tradisional Isosolo. Acara juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize dan panggung hiburan.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayapura, Haris Ricard S. Yocku, mengatakan lokasi festival yang digunakan merupakan kawasan yang selama ini menjadi pusat pelaksanaan Festival Danau Sentani.
“Tempat yang saat ini kita pakai, tempat ini sering kami pakai sebagai tempat Festival Danau Sentani sehingga kalau hari ini dipakai untuk pelaksanaan Festival Dayung Sentani maka ini juga bagian dari kita menjaga warisan budaya yang ada,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat menjadikan budaya sebagai perekat sosial.
“Saya imbau kepada kita sekalian, mari kita menjaga. Jangan kita terkotak-kotak lagi, tetapi lewat budaya yang ada, kita jadikan tempat ini kita lestarikan supaya orang mengenal kita bahwa inilah jati diri kita.”
Melalui Festival Dayung Sentani, peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat ke-80 tidak hanya menjadi refleksi sejarah perjuangan, tetapi juga momentum merawat identitas lokal, memperkuat ekonomi masyarakat, dan meneguhkan persatuan di Tanah Papua.














