MIMIKA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menembak tiga aparat militer Indonesia dalam kontak senjata di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada 29–31 Agustus 2025.
Klaim tersebut disampaikan melalui siaran pers resmi yang diterima redaksi Galeripapua.com pada Minggu (31/8/2025).
Dalam keterangan itu, Komandan Operasi Umum TPNPB, Mayor Jenderal Lekkagak Telenggen, mengatakan bahwa baku tembak terjadi di Timobut, Distrik Sinak Barat.
“Dalam kejadian tersebut satu aparat militer Indonesia berinisial Pratu A mengalami luka tembak di bagian perut dan kritis, sementara dua korban lainnya yang ditembak jatuh di tanah tanpa adanya perlawanan balik,” demikian isi laporan yang disampaikan kepada manajemen pusat TPNPB-OPM.
TPNPB menyebut seluruh korban telah dievakuasi menggunakan pesawat Elang Nusantara Air C208/PK-AKR dari Bandara Sinak menuju Timika pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 07.00 WIT.
Lapangan Perang Dibuka
Lekkagak Telenggen juga menyebut sejumlah komando daerah pertahanan (Kodap) dari Sinak, Yambi, Ilaga, hingga Kyawagi terlibat dalam operasi gabungan tersebut.
“Pasukan TPNPB dari Kodap Sinak, Kodap Yambi, Kodap Ilaga, dan Kodap Kyawagi telah bergabung dan membuka lapangan perang antara kami dengan Militer Indonesia di Timobut. Dan perang yang telah dibuka ini untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dari jajahan kolonial Indonesia,” ujar Lekkagak.
Dalam pernyataan yang sama, ia menuding pemerintah menutupi jumlah korban dari pihak aparat.
“Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Agus Subianto selama ini menutupi korban dari pihak aparat militer Indonesia yang tewas dalam medan perang dan menutupinya dari akses media secara lokal, nasional, dan internasional,” tegasnya.
Seruan Bakar Aset Negara
Selain itu, Lekkagak Telenggen menyerukan instruksi terbuka kepada pasukan TPNPB di 36 komando daerah pertahanan.
“Mayor Jenderal Lekkagak Telenggen juga menghimbau kepada seluruh pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua untuk membakar semua aset negara kolonial Indonesia di atas Tanah Papua dan merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua, dan menghimbau kepada rakyat Papua untuk tetap bersatu dan mempertahankan tanah air kita,” demikian bunyi pernyataan itu.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI terkait klaim yang disampaikan TPNPB.