MIMIKA – Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, melakukan kunjungan ke Sekolah Sentra Pendidikan di Jalan Poros SP5, Kelurahan Timika Kaya, Distrik Mimika Baru, Senin (16/1/2023).
Kunjungan tersebut dilakukan setelah apel gabungan pembukaan pembelajaran sekolah berpola asrama SD, SMP, SMA Sentra Pendidikan dan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan belajar mengajar dari 50 persen menjadi 100 persen di pelataran Kantor Dinas Pendidikan Mimika.
Dalam kunjungan itu, Plt Bupati meninjau seluruh fasilitas di setiap asrama. Mulai dari asrama SD, SMP, hingga asrama SMA.
Hasilnya, ditemukan berbagai fasilitas sarana prasarana yang tidak berfungsi dan juga rusak, seperti fasilitas kamar makan yang mana meja kursinya dinilai kurang layak serta penyaluran air bersih dan listrik yang belum memadai.
Persoalan itu, menurut Plt Bupati, disebabkan oleh kurangnya perhatian dari dinas-dinas terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
“Karena Kurang perhatian. Seharusnya kita punya fokus pada tujuan untuk bagaimana Sentra Pendidikan ini kita buat menjadi sesuatu,” ujarnya saat diwawancarai sesuai melakukan peninjauan.
“Saya punya rencana kalau bisa kita buat sekolah ini jadi ikon. Baik untuk kualitas guru, kualitas siswa serta tata cara pembelajaran dan juga kompleksnya sendiri terkait infrastruktur,” imbuhnya.
Sebagai langkah pembenahan, kata Plt Bupati, pertama-tama harus dilakukan perbaikan pada manajemen. Menurutnya, manajemen mesti diubah agar tidak tumpang tindih.
“Ini kan tergabung sekarang antara manajemen sekolah dan asrama. Saya kira kita harus ubah. Saya kira itu yang harus kita perhatikan dan serius, sarana infrastruktur seperti air, listrik, jalan, pagar dan, sebagainya. Intinya kita harus bekerja dengan baik supaya anak-anak juga bisa betah,” tandasnya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa persoalan ini tentunya membutuhkan kerja sama dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
“Butuh keseriusan, butuh tanggung jawab, dan ini bukan hanya tugasnya Dinas Pendidikan tapi juga di organisasi perangkat daerah lainnya. Tidak bisa Dinas Pendidikan kerja sendiri, ini harus kita kolaborasi baru bisa. Kalau kita jalan sendiri-sendiri ya kita cape juga,” jelasnya.
Dia juga menekankan agar sekolah berpola asrama harus benar-benar dibuat sebagaimana mestinya dengan pola asrama.
“Kita harus betul-betul bikin seperti pola asrama. Harus detail, tidak bisa setengah-setengah. Begitu juga guru-guru pendidik harus betul-betul serius dalam menangani anak-anak di sini. Apa lagi anak-anak ini adalah putra daerah semua,” tegasnya.
Di samping itu, Plt Bupati pun berencana mengembalikan sistem seleksi bagi para siswa-siswi yang ingin masuk ke Sekolah Sentra Pendidikan.
“Kita mungkin akan kembali seperti dulu, dengan memberlakukan sistem seleksi untuk masuk di sini. Jadi anak-anak yang pintar-pintar di pedalaman yang harusnya masuk di sini. Harus diseleksi,” katanya.
“Yang ada saat ini kan tidak dilakukan begitu, siapa saja yang mau masuk suka-suka. Jadi nanti mereka yang masuk di sini yaitu mereka yang sudah benar-benar terseleksi,” pungkasnya.