MIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Distanbun) menggelar pelatihan profesi barista di Ruangan Pelatihan Institut Pertambangan Nemangkawi, Selasa (21/11/2023).
Pelatihan Barista yang diikuti oleh 15 peserta selama tiga hari ke depan ini berkolaborasi dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Community Economic Development dan Institut Pertambangan Nemangkawi.
Kepala Distanbun Mimika, Alice Irene Wanma, dalam sambutannya menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang barista yang menyajikan minuman enak dan konsisten diperlukan kemauan dan keahlian serta didukung dengan sumber yang tersedia.
Hal itu, kata Alice, dikarenakan industri kopi dan pemasarannya sudah cukup menjamur di Mimika. Dengan demikian, adanya pelatihan ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan belajar tentang pengolahan kopi dan bisnis kopi mulai dari hulu hingga hilir.
“Kemudian untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai jenis-jenis dan karakter kopi, keterampilan teknik meracik dan menyeduh kopi mulai dari manual brew hingga pembuatan esspresso, cappucino dan late art,” ujar Alice.
“Selanjutnya, untuk meningkatkan pemahaman tentang tugas-tugas dan profesi sebagai barista yang professional, dan Memberikan tips serta diskusi gratis tentang perkembangan bisnis Coffee Shoop,” imbuhnya.
Sementara Senior Vice Presiden Community Developmen PTFI, Nathan Kum, dalam kesempatan tersebut, memberikan apresiasi kepada pemerintah atas kolaborasi yang dibangun.
Nathan menilai, kerja sama antara pemerintah bersama PTFI beberapa tahun belakangan ini mulai solid, terutama dari segi pengembangan budidaya kopi.
“Saya rasa ini sangat baik. Terima kasih untuk pemerintah yang telah membantu. Saya kira ini juga sudah membaik, ini yang saya lihat,” ujar Nathan Kum.
Di samping itu, Bupati Mimika, Eltinus Omaleng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Mimika Bidang Hukum dan Politik, Septinus Timang, menjelaskan bahwa di zaman sekarang, peminat dan pelaku usaha berbahan dasar kopi sangat populer di kalangan masyarakat dan banyaknya permintaan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di dunia perkopian.
Kata Septinus, persaingan di dunia kerja sudah sangat luar biasa sehingga pelatihan keterampilan barista yang dilaksanakan bersama para pemuda daerah diharapkan dapat menjadi satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran.
“Saya berharap, para peserta ini dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui pelatihan ini dan dapat benar-benar dimanfaatkan sebagai alat untuk mendapatkan penghasilan atau memulai UMKM yang kelak menjadi sukses dan berhasil memajukan perekonomian,” pungkasnya.