MIMIKA – DPD KNPI Provinsi Papua Tengah akan melaksanakan rapat pimpinan paripurna daerah (Rapimpurda) perdananya pada bulan Oktober 2023 mendatang. Direncanakan pelaksanaan Rapimpurda tersebut bakal digelar di Kabupaten Mimika.
Ketua (Karakter) DPD I KNPI Papua Tengah, Jandri Salakory, saat dijumpai di Timika pada Rabu (20/9/2023), menyampaikan bahwa saat ini, KNPI Papua Tengah telah memiliki kepengurusan secara berjenjang setelah Provinsi Papua Tengah lepas dari Provinsi Papua.
“Di tingkat provinsi, kami sebagai ketua karateker yang ditugaskan oleh DPP KNPI Pusat untuk bagaimana melaksanakan tugas-tugas organisasi di Provinsi Papua Tengah,” ungkap Jandri.
“Tugas-tugas konsolidasi ini kami telah laksanakan sejak ditunjuk pada bulan November lalu dan semua proses organisasi ini sudah sementara berjalan dari November 2022 sampai dengan September 2023 ini,” imbuhnya.
Jandri menjelaskan bahwa terkait dengan Rapimpurda, awalnya diputuskan untuk dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Namun, karena ada beberapa agenda organisasi di tingkat pusat yang bersamaan sehingga dimundurkan ke bulan Oktober 2023.
“Ini adalah Rapimpurda yang pertama sejak provinsi ini berpisah dari provinsi induk, maka kami secara organisasi mulai dari tingkat provinsi dan juga 8 kabupaten/kota dalam rapat pleno KNPI bulan Januari kemarin telah menunjuk dan menetapkan KNPI Kabupaten Mimika sebagai tuan rumah pelaksanaan Rapimpurda KNPI Provinsi Papua Tengah,” jelas Jandri.
Jandri menyebutkan bahwa saat ini, panitia lokal pelaksanaan Rapimpurda pun telah dibentuk dan akan bertugas menyiapkan segala sesuatu terkait teknis pelaksanaan kegiatan nanti.
“Maka dari itu, kami hari ini melaksanakan pertemuan untuk bagaimana memonitor kesiapan pelaksanaan kegiatan ini bersama-sama dengan teman-teman DPD KNPI Mimika guna menyiapkan hal-hal secara teknis maupun non teknis sehingga pelaksanaan Rapimpurda di bulan Oktober ini bisa berjalan baik dan lancar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jandri menyampaikan bahwa ada beberapa agenda penting yang akan menjadi substansi di dalam pelaksanaan Rapimpurda di bulan Oktober mendatang.
Pertama, terkait pembahasan dan penetapan tuan rumah pelaksanaan Musda pertama KNPI Papua Tengah.
Kedua, menetapkan peserta dari organisasi kemasyarakatan, pemuda, maupun OKP yang berhimpun di tingkat provinsi, serta 8 DPD kabupaten/kota dan potensi pemuda lainnya.
Kemudian yang berikut adalah penetapan terkait tema dan waktu pelaksanaan Musda pertama KNPI Papua Tengah.
“Namun, sebelumnya kita juga akan melaksanakan dalam bentuk study meeting untuk bagaimana ada topik-topik penting yang akan menjadi isu utama untuk dibahas terutama bagaimana kesiapan pemuda dalam pesta demokrasi pemilu 2024 maupun juga isu-isu daerah strategis, terutama untuk bagaimana mempercepat pelaksanaan pembangunan dan kemajuan Provinsi Papua Tengah,” terang Jandri.
“Juga bagaimana untuk pemuda menyikapi terkait dengan pertemuan ekonomi, kemiskinan ekstrem, dan juga masalah keamanan yang ada di Papua Tengah. Ini dalam konteks membangun sebuah relationship antara pemuda dengan lembaga-lembaga terkait guna mewujudkan Papua Tengah yang aman, damai, kondusif dan maju ke depan,” pungkasnya.
Sementara Ketua DPD KNPI Kabupaten Mimika, Pertius Wenda, menyampaikan sebagai tuan rumah, pihaknya sangat siap untuk menyukseskan Rapimpurda tersebut.
“Di sisi kesiapan, berkaitan dengan akomodasi dan hal teknis lainnya, kita di Timika itu tidak bisa diragukan lagi. Hanya saja yang perlu kami pecahkan saat ini terkait tempat pelaksanaan kegiatan karena peserta yang akan hadir ini dari tujuh kabupaten, kemudian pejabat-pejabat negara, sehingga tempat kegiatan itu tidak boleh jauh dari akomodasi. Nah ini yang akan kita pecahkan bersama dengan panitia lokal,” ujar Pertius.
Selain itu, Pertius juga juga mengajak seluruh pemuda untuk ikut berperan aktif menyukseskan pelaksanaan Rapimpurda. Terlebih menyangkut keamanan.
“Bukan berarti Timika tuan rumah lalu pemuda Timika saja yang dapat dilibatkan untuk jadi keamanan, tetapi untuk keamanan ini kan dari kita untuk kita, maka semua 8 kabupaten dilibatkan,” tuturnya.
Sementara berkaitan dengan dinamika dualisme KNPI yang terjadi di Mimika, Pertius mengajak kedua pihak untuk bersatu dalam Honai KNPI.
“Ini kita hanya dibenturkan oleh kepentingan-kepentingan segelintir orang dan kita pemuda yang dikorbankan. Saya selaku ketua KNPI Kabupaten Mimika mengajak semua bung-bung dan mbak-mbak, dan teman-teman di sebelah, untuk bersatu dalam persatuan dan kesatuan bersama sehingga mari kita sama-sama masuk di dalam Honai KNPI-nya. Bukan lagi satu nafas atau energi of harmoni, tetapi lebih kepada honai KNPI-nya. KNPI-nya itu semua pemuda harus masuk,” jelas Pertius.
“Masuk artinya mari kita sama-sama sukseskan Rapimpurda ini karena ini akan jadi sejarah untuk provinsi yang baru. Sebagai anak Mimika, kalau kita mencintai Mimika, maka kita harus jaga keamanan bersama dan menjaga nama baik KNPI Mimika. Jadi, tidak lagi pro kontra, tapi kita jaga marwa KNPI, kita jaga bersama, rawat bersama. Itu penting,” pungkasnya.