Hanya Sebulan Pasien ODGJ di Papua Capai 6 Ribu, Dominan Usia Produktif

- Wartawan

Senin, 20 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Psikiater, dr. Izhak Sambay

i

Psikiater, dr. Izhak Sambay

TIMIKA– Jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Provinsi Papua terus meningkat, bahkan sangat signifikan.

Psikiater, dr. Izhak Samay menyebutkan dalam sebulan terakhir, pasien ODGJ yang ditangani Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Abepura, Jayapura mencapai 6 ribu orang.

“Data terbaru orang dengan gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Abepura, Jayapura dalam satu bulan terakhir (Mei) kita terima di atas 6 ribu, dan rata- rata mereka yang datang adalah pasien dengan gangguan jiwa berat,” ujar Izhak, Senin (20/6/2022).

Dibandingkan pada tahun sebelumnya, kunjungan pasien dengan gangguan mental hanya berkisar 500 hingga 700 orang. Rata-rata pasien dengan gangguan jiwa yang ditangani oleh RSJ Abepura merupakan usia produktif, mulai usia 20-45 tahun.

Baca Juga :  Stunting di Mawokauw Jaya Sisa 5 Kasus, Kepala Kampung: Harus Ada Perhatian Ekstra dari Pemerintah Daerah

Ini, kata Psikiater asal Papua itu, hanya tercatat di Jayapura, belum dari Kabupaten lainnya yang tidak bisa langsung datang periksakan diri ke RSJ di Abepura.

Akademisi itu menjelaskan, hal ini karena kurangnya deteksi dini terhadap gejala orang dengan gangguan jiwa.

“Biasanya orang sudah betul-betul mengalami gangguan jiwa yang sangat parah baru dibawa untuk penanganan. Bayangkan satu bulan saja capai 6 ribu, bagaimana tahun berikutnya, dan bagaimana masa depan anak Papua,” kata Izhak.

Baca Juga :  Puskesmas Mapurujaya Temukan Lima Kasus DBD

Dia menegaskan bahwa ini menjadi PR besar bagi Pemerintah Papua saat ini agar bisa menyelamatkan generasi emas Papua. Apalagi dominan yang mengalami gangguan mental disebabkan oleh narkotika.

“Yang menggunakan narkoba ini masih sangat banyak yang belum terdeteksi. Biasanya sudah gangguan mental berat baru datang periksa,” ujarnya.

Dia berharap Pemerintah Papua bisa jeli melihat persoalan ini untuk menyelamatkan generasi Papua.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemkab Mimika dan PTFI Teken Amandemen PKS Untuk Operasional RS Waa Banti
Fungsi RS Banti Belum Maksimal, Pemerintah akan Lakukan Pembenahan
AIYE Siap Turunkan Angka Stunting di Mimika Jadi 5,5 Persen
PTFI dan Pemkab Mimika Kolaborasi Penguatan Infrastruktur Kesehatan RS Waa Banti
Dinkes Mimika Serahkan 10 Armada Transportasi untuk Sejumlah Puskesmas
Masyarakat di Perkotaan Timika Masih Buang Air Besar Sembarang
Nakes PPPK di Mimika Diminta Tingkatkan Kinerja Usai Terima SK
Kasus Malaria di Mapurujaya Meningkat Drastis pada Oktober 2024
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 16:42 WIT

Pemkab Mimika dan PTFI Teken Amandemen PKS Untuk Operasional RS Waa Banti

Sabtu, 30 November 2024 - 01:02 WIT

Fungsi RS Banti Belum Maksimal, Pemerintah akan Lakukan Pembenahan

Selasa, 19 November 2024 - 11:03 WIT

AIYE Siap Turunkan Angka Stunting di Mimika Jadi 5,5 Persen

Minggu, 17 November 2024 - 10:19 WIT

PTFI dan Pemkab Mimika Kolaborasi Penguatan Infrastruktur Kesehatan RS Waa Banti

Selasa, 12 November 2024 - 10:33 WIT

Dinkes Mimika Serahkan 10 Armada Transportasi untuk Sejumlah Puskesmas

Berita Terbaru