MIMIKA – Kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, meningkat pada bulan Oktober 2024.
Kepala puskesmas Mapurujaya, Ona Bunga, mengatakan bahwa penemuan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya biasanya berkisar 200 kasus dalam sebulan. Namun, pada Oktober 2024, jumlah kasus malaria naik drastis yakni 523 kasus.
“Biasanya kasus kasus malaria yang tercatat merupakan kasus dari masyarakat yang datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, tapi kali ini kasus lebih banyak karena saat ini tim turun ke lapangan dengan mendatangi setiap kampung untuk melakukan pemeriksaan malaria,” ujar Ona saat ditemui di Jalan Budi Utomo, Timika, Papua Tengah, Kamis (7/11/2024)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari hasil pemeriksaan lapangan, kata Ona, tim menemukan lebih banyak kasus malaria dari masyarakat yang tanpa gejala malaria.
“Jadi, kasus yang kita temukan di lapangan lebih banyak karena sebetulnya ada masyarakat yang merasakan gejala tapi tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan,” ujar Ona.
Menurut Ona, ini lebih baik karena semakin banyak masyarakat yang terdeteksi dan malaria dapat dieliminasi secara perlahan sambil tim melakukan sosialisasi terkait bagaimana mengatasi penyebab malaria dan kepatuhan dalam minum obat.
“Kepatuhan minum obat ini yang masih menjadi kendala kita karena kesadaran masyarakat untuk minum obat sampai tuntas masih sangat minim,” jelasnya.
“Makanya kita tempatkan kader malaria untuk memantau masyarakat yang terpapar malaria harus minum obat sampai tuntas, namun semua kembali kepada kesadaran masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Update berita terbaru lainnya dengan mengikuti saluran Galeripapua.com WhatsApp Channel. Klik link berikut https://whatsapp.com/channel/0029VafbmilChq6Dj7IL2i46