MIMIKA – Tim sepakbola putra Papua Barat Daya menahan imbang Papua Pegunungan 1-1 dalam lanjutan babak kualifikasi PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 bagi empat Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Raya yang berlangsung di Stadion Wania Imipi, Mimika, Papua Tengah, Jumat (26/1/2024).
Pada babak pertama pertadingan, kedua tim saling membalas serangan. Meski beberapa kali Papua Pegunungan menguasai pertadingan, rupanya pertahanan Papua Barat Daya terbilang cukup ketat.
Papua Barat Daya pun berusaha melakukan serangan balik. Namun, terus dihalau. Peluang demi peluang belum juga membuahkan hasil.
Gol tim Papua Pegunungan baru dapat tercipta di menit injury time oleh Tirie Adriano Manuri (7). Skor pun berubah menjadi 0-1 hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua, kedua tim kembali beradu serangan. Pelanggaran sempat dilakukan pemain Papua Barat Daya nomor punggung 6 hingga wasit pun mengeluarkan kartu kuning.
Tensi pertandingan yang panas membuat wasit mengeluarkan kartu kuning terhadap Asisten Pelatih Papua Barat Daya lantaran melakukan protes.
Sementara di menit ke-60, bola umpan dari sisi kanan berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Diego Armando Molibela (7), pemain dari Papua Barat Daya. Gol pun tercipta dan menjadikan skor imbang 1-1.
Laga panas terus berlangsung hingga membuat pemain Papua Pegunungan melakukan pelanggaran dan wasit kembali mengeluarkan kartu kuning kepada pencetak gol Tirie Adriano Manuri (7).
Di menit-menit akhir pertadingan, pelanggaran kembali terjadi dari pemain Papua Pegunungan, kartu kuning kembali dikeluarkan wasit kepada Niel Wandik (18).
Hingga peluit panjang berbunyi, tanda babak kedua berakhir, skor tetap imbang 1-1.
Pelatih Putra Papua Barat Daya, Valdo Tutahaunewa, menyampaikan bahwa pertadingan ini berjalan sangat baik. Kedua tim bermain sangat konsisten dengan saling menyerang dan mempertahankan posisi.
“Kami tahu bahwa Provinsi Pegunungan ini pakai pemain dari liga 3 kemarin. Pemainnya sudah latihan cukup lama sekitar 1 tahunan,” kata Valdo usai laga.
Bagi Valdo, klubnya dapat mengimbangi permainan tim Papua Pegunungan merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.
“Kami merasa hasil pertandingan sudah puas dengan hasil draw,” ujarnya.
Kapten tim Papua Barat Daya, Aronsius Beni Bara (28) merasa senang meskipun hanya beberapa temannya yang memiliki pengalaman mengikuti turnamen di mana-mana.
“Meski sebagian besar ada yang diseleksi dan punya pengalaman kurang, namun dengan semangat juang, kita sama-sama bisa imbangi permainan Papua Pegunungan yang merupakan pemain liga,” katanya.
Sementara Pelatih Kepala Papua Pegunungan, Sahala Sarage, mengatakan bahwa kedua tim sudah berjuang saling jual beli serangan, meski pertandingan berlangsung begitu panas.
“Saya pikir pertandingan draw ini cukup bagus untuk kedua tim, tapi sedikit kerugian bagi kita karena tugas dipertadingan terakhir melawan Papua Tengah harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan,” terangnya.
Mewakili pemain Papua Pegunungan, Marsello M. Buara (19) mengucap syukur kepada Tuhan karena telah bermain dengan baik dan mendapatkan hasil yang juga baik.
“Nanti kita evaluasi lagi di latihan, supaya pertandingan terakhir melawan Papua Tengah bisa mendapatkan hasil dengan baik,” tandasnya.