NABIRE – Pemerintah Kabupaten Nabire telah mengumumkan 800 nama yang lolos dalam verifikasi pengangkatan K2, Jumat (13/1/2023).
Sayangnya pengumuman itu lantas menimbulkan berbagai aksi dari sejumlah massa yang namanya tidak tercantum di dalam 800 nama tersebut.
Dari beberapa video yang diterima GaleriPapua.com, massa melakukan aksi di dua titik, yakni di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan RSUD Siriwini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu video memperlihatkan massa berbondong-bondong menyambangi Kantor BKD dengan beberapa truk yang dipenuhi sampah.
“Masuk, masuk, truk masuk!” Seru massa aksi meminta semua truk sampah masuk ke dalam area Kantor BKD.
Sesudah itu, massa langsung mengekspresikan ketidakpuasannya dengan menumpahkan sampah-sampah dari dalam truk ke salah satu sisi gedung kantor.
“Tumpah saja, tumpah! Sampah-sampah semua kasih masuk di sini,” teriak salah satu massa dengan lantang.
“Orang sudah bekerja bertahun-tahun tapi nama tidak ada. Ini sudah sampah-sampah yang selama ini kita kerja untuk bersihkan,” ujar massa lainnya.
Sementara itu, di waktu yang bersamaan, aksi protes juga dilakukan di RSUD Siriwini Nabire oleh sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang juga tidak lolos K2.
Dari sebuah video terlihat para nakes tersebut sedang meributkan hasil pengumuman K2. Mereka turut membakar beberapa fasilitas meja-meja kantor di depan pintu masuk RSUD Siriwini.
Berdasarkan data yang diterima media ini, aksi protes ini kemudian berlanjut dengan mendatangi Kantor Bupati Nabire untuk menyampaikan kekecewaan secara langsung kepada Pimpinan Daerah.
Mendengar semua keluhan yang disampaikan massa aksi, Bupati Nabire Mesak Magai, langsung mengambil kebijakan untuk membatalkan pengumuman hasil verifikasi 800 nama tersebut.
“Ini sekian banyak orang semua turut kecewa dan sedih. Saya pun turut merasakan itu. Maka Kabupaten Nabire ini kita akan batalkan,” ujarnya pada Jumat (13/1/2023) sore.
Dikatakan bahwa besok Senin (16/1/2023), surat permintaan pembatalan hasil verifikasi 800 nama tersebut akan dikirimkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Republik Indonesia.
“Hari ini saya secara resmi batalkan dan besok, hari senin, saya akan kirim surat kepada Menpan. Saya minta untuk batalkan hasil verifikasi dan saya akan publikasikan surat tersebut kepada kita sekalian supaya kita perlu ketahui,” tuturnya.
Dia berharap proses pengangkatan K2 ini tidak membuat hubungan kekeluargaan, persahabatan, dan kebersamaan menjadi dibatasi.