MIMIKA – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mimika, Jacob Toisuta, menyebut pembangunan wisata hutan mangrove baru mencapai sekitar 10 persen dan belum ada pngembangan lanjutan.
Dia membenarkan bahwa dalam dua tahun terakhir pembangunan wisata hutan mangrove yang berlokasi di area Pelabuhan Perikanan Poumako itu tidak berjalan.
Kepada awak media di Timika, Jumat (21/10/2022), Jacob membeberkan mandeknya pembangunan wisata hutan mangrove tersebut karena tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk kelanjutan pembangunan.
“Memang benar, sudah dua tahun terakhir tidak ada pembangunan di sana karena tidak ada anggaran yang dialokasikan. Kita berharap tahun 2023 mendatang bisa ada anggaran sehingga kita bisa bangun lagi tracking-trackingnya,” kata pria yang akrab disapa Yopi itu.
Tidak adanya pengembangan wisata hutan mangrove tersebut nampaknya berdampak juga pada penerimaan retribusi lantaran pengunjung yang datang untuk melihat keindahan hutan mangrove mulai berkurang.
Sekadar informasi, tracking hutan mangrove di Mimika ini rencananya bakal dibangun menyerupai bentuk kepiting. Sayangnya belum ada pengembangan lanjutan lantaran minim anggaran.