MIMIKA – Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dari program Bakti Kominfo di Kabupaten Mimika masih menunggu surat izin rekomendasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mimika, Hilar Limbong Allo saat ditemui di Kantor Bappeda, Rabu (12/10/2022).
“Pembangunan BTS program Bakti Kominfo untuk saat ini dari 30 BTS, yang sudah fix itu 13 BTS. Barangnya dan semua peralatan sudah siap turun, tinggal tunggu surat izin rekomendasi saja,” ujarnya.
Surat izin rekomendasi tersebut, kata Hilar, bersumber dari Diskominfo yang kemudian diteruskan ke DPMPTSP untuk diterbitkan perizinannya.
“Dan semestinya sebelum sampai di perizinan, nanti mungkin mereka akan dikumpulkan satu kali di tim BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah). Oleh tim BKPRD akan dibahas khusus termasuk titik koordinat seperti itu,” katanya.
Lebih lanjut Hilar menjelaskan, lokasi pembangunan ke-13 BTS tersebut akan diutamakan bagi daerah-daerah terpencil atau daerah terluar di Kabupaten Mimika.
“Di pesisir dan gunung tapi untuk sementara yang 13 ini kita ambil yang paling jauh dulu di Potowaiburu Mimika Barat Tengah. Nah ke situ dulu,” jelasnya.
“Nanti di Banti II juga. Itu akan dibangun satu juga di situ karena memang selain masyarakat, di situ juga ada bank Papua dan juga untuk kebutuhan rumah sakit tipe D yang ada di bangun di sana,” imbuhnya.
Hilar menyebutkan pembangunan BTS tersebut bakal menggunakan lahan-lahan milik pemerintah untuk menghindari terciptanya persoalan yang dapat menjadi kendala dalam proses pembangunan.
“Lahannya sudah disiapkan 15×15. Kemungkinan mereka pakai lahan area pemerintah, karena saya sempat sarankan bagus untuk masuk di area lahan pemerintah seperti kantor distrik atau puskesmas atau sekolah seperti itu. Artinya untuk kondisi itu mereka kemarin sudah survei dan juga sudah sepakat dengan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, perihal luas jarak radius dari jaringan BTS, Hilar memastikan dapat menjangkau setiap kampung yang berada di sekitarnya.
“Jadi untuk jangkauannya itu mereka sudah sisip jadi mereka sambil survei itu kan mereka ada alat untuk mengukur itu. Jadi, jangkauannya bisa menjangkau setiap Kampung yang ditempati masyarakat,” jelasnya.
“Sebenarnya pembangunannya kalau mereka sudah jalan itu tidak lama karena cuma rakit BTS-nya saja, itu pun cuma 18 meter saja tiangnya, kemudian pagar keliling,” pungkasnya.