TIMIKA – Wilayah Mimika Barat saat ini telah merebak penyakit kusta. Diketahui ada sekitar puluhan orang di Kampung Tapermai dan Aindua yang terjangkit penyakit menular tersebut.
Hal itu pun sempat menjadi sorotan di dalam rapat Sidang Paripurna II Masa Sidang II DPRD Mimika tentang Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Ranperda PP-APBD Kabupaten Mimika tahun anggaran 2021.
Menanggapi persoalan penyakit menular tersebut, Wakil Bupati Mimika Johannes Retob mengungkapkan bahwa sesungguhnya penyakit kusta itu sudah ada sejak lama.
“Saya tahu itu karena saya sendiri juga sudah melihat langsung bahwa ada masyarakat terutama di Mimika Barat. Di Tapermai itu ada 20-an, di Aindua juga jumlahnya sekitar itu. Dan sebenarnya itu sudah lama sekali,” ujarnya saat diwawancarai sesudah sidang paripurna di Gedung DPRD Mimika, Kamis (21/7/2022).
“Yang kita khawatirkan adalah dia (penyakit kusta) berkembang dan menyebar luas karena ini kan penyakit menular,” ucapnya melanjutkan.
Wabup Rettob juga mengakui bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Mimika tidak terang-terangan menyampaikan hal ini ke publik untuk dikritisi dan diatasi.
“Sebenarnya kita harus segera atasi. Memang sampai sekarang kita belum publis. Artinya pemerintah tidak pernah publis dan dikritisi. Sebenarnya pemerintah harus sampaikan bahwa ini masalah yang sudah terjadi. Jadi kita akui itu,” tuturnya.
Menurutnya untuk merawat pasien kusta diperlukan orang-orang khusus yang sudah berpengalaman. Sayangnya, kata Wabup, di Mimika sendiri belum ada tim medis khusus yang mampu menangani penyakit kusta.
“Orang merawat kusta ini bukan sembarangan. Orang yang merawat kusta ini orang-orang khusus yang sudah pernah merawat kusta. Makanya kita harapkan supaya seharusnya kita sudah mulai datangkan orang-orang itu untuk tangani ini,” terangnya.
“Ini kan tergantung kita saja karena yang kita harapkan ya mesti ada perhatian-perhatian khususlah dari pemerintah. Baik itu anggaran maupun lainnya. Kalau kita sampaikan kepada Kementrian Kesehatan mungkin bakal ada tim yang datang. Sampai sekarang kita belum sampaikan,” imbuhnya.
Hingga saat ini, lanjut Wabup Rettob, para pasien kusta tersebut pun belum diisolasi sama sekali .
“Itu yang kita khawatir kan. Tapi kita bersyukur mereka sendiri yang menyadari kalau mereka kusta sehingga ada yang sampai pergi tinggal di tempat lain. Itu inisiatif mereka sendiri,” pungkasnya.