MIMIKA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah saat ini sedang fokus dalam menangani empat masalah sosial di Papua Tengah.
Keempat masalah sosial tersebut yakni kemiskinan ekstrim, pengangguran, inflasi daerah, dan stunting.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda se-Papua Tengah di Hotel Swiss Belinn Timika, Jumat (13/10/2023).
“Mulai dari penanganan stunting, penanganan kemiskinan ekstrem, pengangguran serta inflasi daerah, saat ini menjadi PR (pekerjaan rumah) dan fokus kita Pemprov Papua Tengah,” ujar Ribka.
Terkait penanganan stunting, jelas Ribka, Pemprov Papua Tengah telah meluncurkan program Gerak Cepat Atasi Stunting sekaligus pemberian makanan tambahan bagi anak di bawah usia dua tahun, ibu hamil, dan balita.
Tidak hanya itu, Pemprov Papua Tengah juga memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada anak-anak penderita stunting dengan nilai Rp850.000 hingga Rp1 juta.
“Kita manfaatkan dana otonomi khusus (otsus) untuk tangani stunting,” ungkapnya.
Ribka menegaskan bahwa pihaknya sangat berkomitmen dalam penanganan tersebut termasuk penanganan kemiskinan ekstrem, inflasi daerah dan pengangguran.
Sementara perihal kemiskinan ekstrem dan inflasi daerah, Ribka mengatakan bahwa itu telah menjadi atensi bagi pimpinan daerah, dalam hal ini para bupati di Papua Tengah.
“Ini sudah menjadi atensi dari Presiden Jokowi. Untuk itu, kami juga terus berupaya agar pengangguran di Papua Tengah bisa ditekan sehingga anak-anak Papua tidak lagi teriak (demo) minta pekerjaan,” tuturnya.