NDUGA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengungkapkan bahwa pada tanggal 5 dan 6 September 2023, telah terjadi penyerangan oleh TNI-Polri ke Markas Batalyon Alguru, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Markas Batalyon Alguru merupakan salah satu markas milik TPNPB Kodap III Ndugama Derakma di bawah pimpinan Brigjen Egianus Kogoya.
Hal itu disampaikan Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, Brigjen Egianus kogoya, lewat keterangan tertulis yang diteruskan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Jumat (8/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disampaikan bahwa pada tanggal 5 September 2023 sekitar pukul 14.00 waktu setempat, terjadi penyerangan melalui udara dan darat.
“Di Markas Batalion Alguru, 2 helikopter dari udara penyisiran sampai di Abeakbut. Jalan darat juga dari Kenyam, Kabupaten Nduga, pihak TNI-Polri gabungan melakukan penyerangan yang membabi buta,” ujar Egianus.
Meski diserang TNI-Polri, lanjut Egianus, pasukan TPNPB Kodap III tetap bertahan dan melakukan serangan balik.
“Kami TPNPB Kodap III tidak mundur. Kami melakukan serangan balik terhadap 2 helikoper itu sehingga mereka menarik dari serangan mereka,” kata dia.
Sementara pada tanggal 6 September 2023, Egianus Kogoya menyebutkan bahwa penyerangan oleh TNI-Polri dilakukan pada pukul 09.00 WIT dan juga dilakukan melalui udara.
“Tanggal 6 september 2023, mereka melakukan serangan ulang pada jam 09.00 waktu Papua Barat dengan 2 pemburu dari atas udara. Serangan dari jam 09.00 sampai jam 12.00 siang,” ungkapnya.
Egianus menyampaikan, penyerangan yang dilakukan TNI-Polri pada hari itu menggunakan kekuatan alat canggih. Egianus tidak menyebutkan secara pasti alat canggih tersebut.
“Penyerangan siang ini memang saya melihat mereka menggunakan kekuatan alat canggih full. Namun, saya dengan pasukan saya sedikit pun tidak mundur,” tandasnya.
Egianus juga menegaskan bahwa TPNPB Kodap III Ndugama Derakma akan terus melawan TNI-Polri hingga Papua merdeka.
“Kami akan lawan mereka sampai Papua merdeka. Kami sangat tidak takut sekalipun kami harus taruhan nyawa. Serangan udara maupun darat, kami melakukan serangan balik,” tuturnya.
Dalam peristiwa kontak tembak selama dua hari ini, Egianus menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihaknya.
“Saya dengan pasukan saya semua aman, tidak ada yang kena. Namun, pihak mereka TNI-Polri gabungan kena atau tidak, kami belum pastikan,” kata dia.
Lebih lanjut Egianus mempersilakan TNI-Polri melakukan operasi di Hutan Alguru hingga ke Kali Abeak.
“Saya sampaikan kalian TNI-Polri gabungan, silakan operasi di hutan Alguru sampai di Kali Abeak. Sementara saya dan pasukan saya akan istirahat tunggu kalian di Ibu Kota Kabupaten Nduga (kenyam),” seru Egianus.
“Pesan kembali kepada masyarakat Nduga bahwa tidak lalu lalang di wilayah Batas Batu, Kindibam, Kali Kenyam karena kami sudah mengetahui yang bawa muka pihak TNI-Polri gabungan adalah orang Nduga. Maka kami tidak kompromi, (kami) akan tembak (jika) ketemu di area yang kami sebutkan,” pungkasnya.
Di samping itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menyebutkan bahwa sejauh ini situasi dan kondisi di Kabupaten Nduga masih terbilang aman.
“Situasi kan aman, tidak ada apa-apa, ya. Ditandai masyarakat juga baik, semua aktivitas juga tidak ada yang terganggu. Artinya aman semua,” ujarnya saat berkunjung ke Timika, Papua Tengah, Jumat (8/9/2023).
Saat ditanya perihal ancaman Egianus Kogoya dan pasukannya akan menyerang Kota Kenyam, Mayjen Izak menegaskan bahwa hal itu tidak benar.
“Ah gak ada, Egianus tidak pernah memberikan ancaman. Tidak ada, (ancaman) itu tidak ada,” tuturnya.