MIMIKA – Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) melalui BLT BBM dan bantuan sembako di Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika masih menggunakan data lama tahun 2015. Padahal menurut Kepala Distrik Agimuga, Paulus Kilangin, situasi saat ini sudah jauh berbeda.
Mulai dari jumlah penduduk yang bertambah, orang yang sudah meninggal, dan sebagainya. Akibatnya penyaluran bantuan tersebut akhirnya tidak tepat sasaran.
“Data yang sekarang digunakan itu data dari tahun 2015, dan memang data itu tidak lengkap. Kita jalan bagi tapi sebagian kecil saja yang dapat, sedangkan yang lain tidak dapat karena tidak terdaftar sebagai KPM,” jelasnya saat ditemui di Kantor Bapeda Mimika, Selasa (27/9/2022).
Paulus mengatakan, sejauh ini pihaknya bersama-sama dengan pihak Kantor Pos telah menyalurkan bantuan di dua kampung, yakni Kampung Makasimami dan Fakafuku. Sementara enam kampung lainnya akan diusahakan dalam waktu dekat.
Untuk masing-masing kampung, kata Paulus, jumlah penerima bantuan tidak boleh lebih dari 100 KK.
“Yang mendapat bantuan itu 200 KK untuk dua kampung, tapi diperkirakan ratusan. Karena daftar yang mereka kasih itu rincian masing-masing kampung,” terangnya.
Akibat menggunakan data lama, Paulus terpaksa harus berpikir panjang untuk membagikan bantuan tersebut karena persoalan data yang tidak sesuai akan berpotensi menimbulkan masalah.
“Jadi itu potensi masalahnya sangat besar. Makanya data itu harus diperbarui lagi agar tepat sasaran sesuai kondisi saat ini,” pungkasnya.