PEGUNUNGAN BINTANG – Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM menyatakan duka nasional atas meninggalnya lima anggota TPNPB Kodap 35 Bintang Timur di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada 29 September 2023 lalu.
Juru Bicara Komnas TPNPB, Sebby Sambom, melalui siaran pers menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari Panglima TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pada hari ini, Senin (2/10/2023), bahwa lima anggotanya telah gugur ditembak TNI-Polri.
“Lima anggota TPNPB telah gugur di medan perang, di wilayah Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang akibat ditembak oleh pasukan teroris yaitu anggota TNI dan Polri,” ujar Sebby.
Berdasarkan laporan yang diterima, Sebby menjelaskan bahwa peristiwa tewasnya kelima anggota TPNPB tersebut terjadi di Kampung Modusit sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Disampaikan bahwa pada saat itu, kelima korban sedang tidur di salah satu rumah yang berada di dalam hutan.
“Setelah itu, TNI masuk kepung di rumah yang pasukan TPNPB tidur itu, lalu serang menggunakan sniper, basoka, dan berbagai senjata lainnya,” ungkapnya.
Usai melumpuhkan kelima korban, lanjut Sebby, aparat kemudian mengamankan beberapa senjata, amunisi, dan beberapa barang lainnya milik TPNPB.
“Setelah di lumpuhkan, TNI merampas senjata milik TPNPB Kodap 35 bintang timur. 2 pucuk senjata laras panjang, 1 buah pistol, amunisi atau peluru sekitar 300-an lebih, HP 2 buah, 1 bendera bintang fajar, uang, dan lain-lain,” tutur Sebby.
Adapun kelima korban yang tewas dalam peristiwa ini yakni Komandan Batalion 1 Pamerasta, Letkol Otobius Mimin; Komandan Wakil Intel Kodap, Neas Ati Mimin; Otto Kasipka; Alexs Lepki; dan Tarkus Akmer.
“Bukti dan foto belum bisa kami pastikan karena medan dikuasai oleh TNI-Polri gabungan,” kata dia.
Lebih lanjut Sebby menyampaikan bahwa pihaknya pun mendapatkan laporan bahwa jenazah kelima korban telah dimutilasi oleh TNI-Polri. Menurutnya, hal itu yang membuat pihak aparat Indonesia hingga kini tidak merilis foto kelima jenazah.
“Kami juga terima laporan bahwa 5 anggota TPNPB yang gugur ini telah dimutilasi seperti binatang. Oleh karena itu, TNI-Polri tidak umumkan foto dan video anggota kami yang mereka tembak mati,” jelas dia.
“Oleh karena itu, kami sampaikan kepada masyarakat internasional dan PBB bahwa pasukan militer dan polisi Indonesia adalah benar-benar teroris (the Indonesian Military and Police are real terroris in West Papua),” imbuhnya.
Sebby menegaskan, sebagai bentuk penghormatan terhadap kelima anggota TPNPB yang gugur di medan perang, maka hari ini 2 Oktober 2023 diumumkan duka nasional secara resmi.
“Dan perlu diketahui oleh seluruh komponen rakyat bangsa Papua bahwa mereka (kelima korban) adalah Pahlawan Nasional bangsa Papua karena mereka gugur dalam membela dan selamatkan bangsa Papua dari kepunahan akibat kejahatan militer dan polisi Indonesia yang benar-benar teroris,” tegas Sebby.
Sementara Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, AKBP Dr. Bayu Suseno, ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa tudingan TNI-Polri melakukan mutilasi terhadap kelima jenazah adalah tidak benar.
“Tidak benar itu, bang,” ujar Bayu singkat saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Senin (2/10/2023) sore.
Meski demikian, Bayu tidak menjawab pertanyaan perihal kondisi dan keberadaan kelima jenazah saat ini.