MIMIKA – Perang antar kelompok warga di Jalan C. Heatubun, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, akan segera menempuh jalur mediasi antar para pihak yang bertikai.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengatakan bahwa sebelumnya sudah dilakukan pertemuan antara pihak kepolisian dengan masing-masing pihak yang bertikai.
Namun, ternyata dari salah satu kubu tampaknya tanpa koordinasi bergerak sendiri dan melakukan penyerangan. Dari situlah, situasi kembali tegang dan bentrok pun pecah lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibatnya, buntut perseteruan ini, korban telah bertambah menjadi 8 orang. “Terakhir itu 8 orang korban luka panah. Tapi sudah pulang. Korban yang meninggal tidak ada, hanya luka-luka saja,” kata Kapolres, Senin (20/1/2025).
“Situasi juga sudah kondusif. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan Bapak Pj Bupati kemudian dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dengan bapak pendeta juga kemudian dengan hasil itu nanti kita akan bersama-sama menyelesaikan ini dengan damai,” ungkap dia.
Kapolres melanjutkan, pada Desember 2024 lalu, kedua belah pihak sudah menyepakati untuk berdamai. Hal itu tertuang dalam kesepakatan bersama pada tanggal 28 Desember 2024.
Mereka juga sepakat, apabila kembali terjadi perang maka masing-masing siap menempuh jalur hukum, dalam hal ini siap ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Sementara itu, walau untuk saat ini situasi di lokasi kejadian sudah terpantau kondusif, namun aparat keamanan masih akan terus disiagakan di lokasi hingga jangka waktu yang tidak ditentukan guna menjamin keamanan.
“Nanti ini kan kita belum bicara kedua belah pihak dan ditakutkan ribut lagi. Nanti kita bicara lagi tuntutannya apakah secara adat apakah dengan potong kayu kemudian bakar batu, dengan denda dan sebagainya setelah ini nanti,” kata Kapolres.
“Kita masih menunggu dua belah pihak ini. Kalau secara hasil rapat sudah sepakat, cuman kan di lapangan ini yang belum tapi tadi sudah dikomunikasikan kedua belah pihak siap untuk berdamai,” pungkasnya.