MIMIKA – Papua Football Academy (PFA) Cenderawasih berhasil menundukkan SSB Timika Putra dengan skor tipis 2-1 dalam laga uji tanding 2×30 menit yang berlangsung di stadion Mimika Sport Complex, Timika, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) sore.
Pada menit awal jalannya babak pertama, kedua tim terlihat cukup tegang dan sangat berhati-hati dalam memainkan si kulit bundar.
PFA Cenderawasih yang secara perlahan mulai bermain terbuka sesekali hampir kecolongan akibat blunder yang kerap terjadi di lini pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rangkaian upaya serangan dengan beberapa peluang dari kedua tim pun tak mempan menggetarkan jaring gawang lawan.
Di menit 19, squad PFA Cenderawasih sempat mendapatkan peluang emas melalui sundulan kepala Musa Madai. Namun, bola hanya membentur tiang gawang dan terpental meninggalkan lapangan pertandingan.
Tak satu pun peluang di babak pertama membuahkan hasil yang positif. Skor 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.
Berlanjut di babak kedua, tim asuhan Ardiles Rumbiak mencoba memainkan pola permainan cepat. Tiga menit awal, sebuah peluang dari tendangan bebas melesat tipis di atas mistar gawang SSB Putra Timika.
Berikutnya pada menit ke 37, PFA Cenderawasih lagi-lagi mendapatkan tendangan bebas. Lewat sepakan keras nan terarah, pemain bernomor punggung 18, Samuel Cundrad Moses Susim, akhirnya berhasil mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Tak cukup sampai di situ, 11 menit kemudian, sebuah gol untuk memperlebar jarak kemenangan kembali tercipta melalui kaki kiri Yulius Pigay. Tendangan terukur dari dalam kotak pinalti tidak mampu ditepis kiper SSB Timika Putra.
Tak berselang lama dari selebrasi gol kedua PFA Cenderawasih, wasit menunjuk titik putih akibat pelanggaran yang dilakukan kepada striker SSB Timika Putra.
Memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkecil ketertinggalan, pemain nomor punggung 25, Mape Pena, berhasil menyarangkan bola ke sudut kanan jala gawang PFA Cenderawasih. Skor pun berubah 1-2 untuk SSB Timika Putra.
Berharap dapat menyamakan kedudukan, tim SSB Timika Putra terus mencoba mengatur serangan di sisa waktu 4 menit akhir.
Sayangnya tendangan Mape Pena saat duel one by one bersama kiper PFA Cenderawasih belum dapat membuahkan gol. Bola hanya melebar meninggalkan garis lapangan.
Skor 2-1 pun bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang mengakhiri pertandingan babak kedua.
Dari hasil skor yang ada, Coach Ardiles Rumbiak mengatakan bahwa fokus tim pada laga kali ini adalah untuk mengembangkan mental pemain dan juga melihat kembali progres peningkatan fisik yang sedang dijalankan.
“Terutama setelah hampir satu bulan kita ada tour di Jawa, yang mana setelah kita balik, dari hasil itu kita melihat untuk peningkatan fisik mereka. Untuk itu, kesimpulan dari match sore tadi di mana kita lebih melihat pada kondisi fisik mereka,” ujarnya saat konferensi pers seusai pertandingan.
Mantan pemain Persipura itu juga tidak menampik bahwa dalam laga tersebut, penampilan anak-anak didiknya bisa dikatakan kurang begitu maksimal.
“Meskipun tadi kita bermain menang, tetapi anak-anak bermain sedikit di bawah performance dan itu kelihatan karena seminggu kemarin mereka lebih banyak ditempah fisiknya untuk menaikkan kekuatan otot mereka,” jelas Ardiles.
“Tetapi puji Tuhan, mereka bisa menjalankan instruksi dengan baik yang mana lebih ke gaya bermain yang kita bangun di PFA, yaitu lebih kepada penguasaan bola untuk lebih progresif dalam mencetak gol,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur PFA Wolfgang Pikal menilai bahwa pertandingan melawan SSB Timika Putra adalah sebuah pembelajaran yang berharga. Sebab, dalam laga ini, tim PFA Cenderawasih dihadapkan dengan tim yang memiliki usia lebih tua.
“Memang kita sengaja supaya ada pelajaran. Anak-anak kita rata-rata kelahiran 2009. Ada satu yang 2010. Mereka melawan anak-anak kelahiran 2008, 2007, dan 2006,” jelas Pikal yang pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Menurutnya, selama kesehatan anak masih terjamin, perbedaan usia tidak menjadi masalah. Begitu pun kalah atau menang, bukanlah sebuah masalah baginya.
“Yang penting ada progres untuk belajar. Dan lebih bagus lagi kita main seperti tadi melawan tim lebih besar dengan kemenangan 2-1. Ada pelajarannya; mental, teknik, fisik, semua ada. Daripada kita bermain dengan tim biasa-biasa, kita menang 6-0 tetapi tidak ada pembelajaran,” tutupnya.