Wabup Mimika Minta Para Pengajar Lestarikan Bahasa Daerah di Sekolah

- Wartawan

Selasa, 9 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob membawakan sambutan di acara Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022 di Hotel Horizon Diana, Jalan Budi Utomo, Selasa (9/8/2022).

i

Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob membawakan sambutan di acara Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022 di Hotel Horizon Diana, Jalan Budi Utomo, Selasa (9/8/2022).

TIMIKA – Di tengah perkembangan zaman yang kian pesat, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob meminta kepada para tenaga guru dan pengajar di Kabupaten Mimika agar senantiasa merawat dan melestarikan budaya serta bahasa daerah asli Mimika.

Hal itu disampaikan Wabup Rettob lewat sambutannya di acara Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022 di Hotel Horizon Diana, Jalan Budi Utomo, Selasa (9/8/2022).

Menurutnya Wabup Rettob, kebudayaan dalam perspektif kehidupan bangsa menjadi hal yang utama. Sebab, kebudayaan merupakan suatu kekhasan atau keunikan dari setiap daerah yang berada di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang tentunya heterogen sebagai bentuk kekayaannya.

“Pegang teguh agar jangan sampai hilang tradisi adat dan bahasa kita. Dengan perkembangan teknologi sekarang, di mana orang kampung berubah menjadi orang kota, orang datang (dari luar daerah), bahasa dan tradisi budaya kita turut terpengaruh,” kata Wabup Rettob.

Lebih lanjut disampaikan bahwa tidak bisa dipungkiri bila generasi muda yang lahir di Kota Timika saat ini kebanyakan tidak lagi tahu tentang bahasa daerah mereka. Hal ini pastinya menjadi tantangan agar kehadiran program Balai Bahasa dapat merevitalisasi bahasa daerah dengan masuk di kurikulum sekolah.

Baca Juga :  Kasus Perceraian di Mimika Meningkat dalam Tiga Tahun Terakhir

“Kita lihat saat ini, dengan perkembangan budaya dan sosial yang terjadi, anak-anak Mimika We dan anak-anak Amungme yang lahir dan besar di Timika saat ditanya bahasa daerah masing-masing, sudah tidak tahu lagi. Tarian-tarian budaya sudah hilang jadi tarian seka. Ini harus kita kembalikan,” ungkap Wabup kelahiran Ipaya itu.

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Mimika juga tengah mengupayakan agar ada kekayaan intelektual dari Mimika yang menjadi hak paten daerah Mimika.

“Makanya kami pemerintah daerah terus bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM agar hak kekayaan interlektual kita ini kita daftarkan sesegera mungkin. Kata Amolongo dari suku Amungme, Nimauwitimi dari suku Mimika dan Saipa dari suku Sempan, kami sudah daftarkan. Jadi yang datang ke sini wajib mengucapkannya saat memberi salam,” sebutnya.

Ia mengapresiasi kehadiran program Balai Bahasa di Kabupaten Mimika dan berharap revitalisasi budaya asli Mimika dapat terjadi.

“Saya mengapresiasi balai bahasa. Dengan dibuatnya revitalisasi ini, kami pemerintah daerah merasa terbantu,” ucapnya.

Baca Juga :  Wujud Pelayanan Kemanusiaan, Polisi di Nduga Sigap Antar Jemput Mama Papua

“Merdeka Belajar episode 17, dengan revitalisasi bahasa daerah yang dicanangkan oleh menteri pendidikan di awal Februari tahun ini, kami dukung. Dengan revitalisasi bahasa Kamoro, suatu saat kita akan lanjut lagi dengan bahasa Amungme. Bahasa Kamoro atau bahasa Mimika harus kita wariskan kepada generasi kita selanjutnya. Jangan sampai hilang,” Imbuhnya.

Selain itu, jelas Wabup Rettob, di Kabupaten Mimika sendiri sebenarnya sudah ada upaya untuk melestarikan budaya asli Mimika dengan dibuatnya buku pelajaran Bahasa Amungme dan Bahasa Kamoro. Namun, sayangnya hingga kini belum kunjung masuk di kurikulum sekolah sebagai Muatan Lokal.

“Kami di Mimika sudah punya buku-buku pelajaran untuk bahasa Amungme dan Kamoro untuk masuk di dalam muatan lokal. Saya yang waktu itu launching. Tapi sudah dua tahun belum masuk dalam kurikulum, yang mana tentunya itu merupakan tugas dinas pendidikan. Dengan revitalisasi ini, jangan lagi kita diam. Kita sudah usahakan dengan dana yang besar untuk cetak buku-buku ini. Saya rasa sedih karena ini perjuangan kita sebagai pemerintah,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Indosat Beri Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Freeport Indonesia Raih Tamasya Award 2024 Atas Komitmen Terhadap Pendidikan Berkualitas di Papua
Disnakertrans Mimika Siapkan Generasi OAP jadi Pengusaha Sukses
170 Guru di Berbagai Jenjang di Mimika Terima Sertifikat Pelatihan Microsoft
Indosat Siapkan Talenta Digital Berbasis AI di Timika Lewat Program IDCamp Connect
PTFI dan Keuskupan Timika Beri Pelatihan Keterampilan Pertukangan bagi Pemuda Kamoro
Mahasiswa Papua Adu Peran sebagai Tukang Becak hingga Wisuda
Kriteria dan Target Tak Jelas, Pemkab Mimika akan Evaluasi Beasiswa OAP
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:04 WIT

Indosat Beri Dukungan Layanan Telekomunikasi Gratis Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Sabtu, 30 November 2024 - 07:31 WIT

Freeport Indonesia Raih Tamasya Award 2024 Atas Komitmen Terhadap Pendidikan Berkualitas di Papua

Sabtu, 30 November 2024 - 07:20 WIT

Disnakertrans Mimika Siapkan Generasi OAP jadi Pengusaha Sukses

Sabtu, 30 November 2024 - 07:17 WIT

170 Guru di Berbagai Jenjang di Mimika Terima Sertifikat Pelatihan Microsoft

Senin, 25 November 2024 - 12:37 WIT

Indosat Siapkan Talenta Digital Berbasis AI di Timika Lewat Program IDCamp Connect

Berita Terbaru