TIMIKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika mencatat bahwa pada bulan Juli 2022, telah terjadi inflasi di Mimika sebesar 1,61 persen.
Sementara inflasi tahun kalender Juli 2022 sebesar 4,2 persen. Sedangkan inflasi tahunan yaitu inflasi Juli 2022 terhadap inflasi Juli 2021 sebesar 5,39 persen.
Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura mengatakan ada 4 komoditas penyumbang tertinggi inflasi di Mimika pada bulan Juli 2022, yakni cabe rawit, cabe merah, bawang merah, dan angkutan udara.
Dari data yang dirilis melalui kanal YouTube resmi BPS Mimika pada 1 Agustus 2022, diketahui bahwa cabe rawit menyumbang inflasi sebesar 0,8883 persen, cabe merah 0,2247 persen, bawang merah 0,224 persen, dan angkutan udara sebesar -0,0924 persen.
“Saat ini di Timika harga cabe rawit memang sangat tinggi melebihi daging. Kemudian bawang merah juga sama,” kata Ouceu saat ditemui di Hotel Grand Tembaga, Selasa (2/8/2022).
Ouceu menilai kenaikan harga bahan makanan tersebut disebabkan oleh kurangnya jumlah stok.
“Tidak ada stok karena produksi di dalam kurang atau produk yang biasa masuk dari luar yang berkurang akibat cuaca,” ujarnya.
Sedangkan perihal kenaikan harga pada angkutan udara, Ouceu menyebutkan bahwa itu merupakan regulasi dari Pemerintah.
“Itu regulasi pemerintah jadi kita tidak bisa bicara apa-apa. Karena memang tiap maskapai di kasih harga tertinggi dan terendah yang pada bulan ini mungkin lebih tinggi dari biasanya,” jelasnya.
“Tapi kenaikan harga bahan makanan itu juga mobile. Jadi hari ini naik, besoknya bisa turun. Seperti cabe merah, saya dengar hari ini sudah turun ke Rp 80 ribu dari harga sebelumnya Rp 100 lebih. Nah pada saat itu turun berarti inflasi ke depan kemungkinan tidak setinggi inflasi sekarang,” imbuhnya.
Menurut Ouceu, angka inflasi saat ini masih bisa dikatakan tidak terlalu ekstrim. Artinya daya beli masyarakat terhadap nilai harga barang masih terjangkau.
Dia berharap ke depan kenaikan harga dapat dikendalikan sehingga nilai inflasi di Mimika tidak melonjak lebih tinggi.
“Harapannya tidak terjadi kenaikan harga lagi karena kondisi ekonomi kita juga sedang sulit saat ini,” pungkasnya.