Masyarakat Sepakat Hentikan Konflik Tapal Batas Tanah Adat di Nabire

- Wartawan

Selasa, 13 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses mediasi yang berlangsung di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire, Selasa (13/6/2023).

i

Proses mediasi yang berlangsung di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire, Selasa (13/6/2023).

NABIRE – Mediasi penyelesaian konflik tapal batas tanah adat yang terjadi di Kampung Topo dan Kampung Urumusu, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, akhirnya rampung dengan kesepakatan bersama untuk menghentikan pertikaian, Selasa (13/6/2023).

Mediasi yang berlangsung di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire itu dihadiri oleh Bupati Nabire, Mesak Magai, bersama sejumlah bupati dari Provinsi Papua Tengah, Asisten I Setda Papua Tengah, Kapolres Nabire, Dandim 1705/Nabire, Danlanal, Danyon brimob, Danyonif 753 unsur Forkopimda, FKUB Nabire, para Anggota DPRD Nabire, pihak Suku Wate, Suku Mee, dan Suku Dani.

Baca Juga :  Tidak Lolos K2 Sejumlah Massa di Kota Nabire Hambur Sampah dan Bakar Meja, Bupati Batalkan Hasil Verifikasi

Bupati Mesak Magai saat diwawancarai awak media seusai pertemuan mediasi mengatakan bahwa telah disepakati bersama pembatalan pelepasan tanah oleh Suku Wate.

“Hasil pertemuan yang kita lakukan disepakati adalah pelepasan (tanah) daripada suku wate dibatalkan. Saya akan panggil suku Wate untuk cari solusi antara Suku wate dan Suku Dani”, kata Mesak.

Di samping itu, lanjut Mesak, TNI-Polri akan bertugas kembali ke Kampung Topo untuk mencari satu korban dari Suku Dani yang hingga saat ini belum juga ditemukan jasadnya.

“Besok kita akan cari satu orang suku Dani yang hilang di TKP sehingga mudah-mudahan kita bisa temukan dan meredam suasana pertikaian masalah tapal batas tanah antara suku Wate dan suku Mee”, tuturnya.

Baca Juga :  Pemalangan Jalan di Perempatan SP1 dan SP4 Timika Berujung Ricuh

Lebih lanjut Bupati Mesak menyampaikan bahwa masyarakat yang telah datang ke Kota Nabire dalam rangka konflik, akan dipulangkan ke wilayahnya (Paniai, Deiyai, dan Dogiyai) oleh masing-masing bupati dan kepala suku.

Sedangkan untuk acara perdamaian kedua belah pihak, akan dilaksanakan setelah upaya pencarian jasad korban warga suku Dani ditemukan atau dinyatakan selesai.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI
Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah
Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak
Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika
Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika
Maximus Tipagau: 01 dan 03 Teriak Soal Quick Count, Tapi yang Menang Tetap MP3
Aktivis dan Tokoh Perempuan Tolak Keputusan Pansel DPRK Otsus di Mimika
Maximus Tipagau: Suara MP3 di Pilkada Mimika Meningkat Signifikan

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:50 WIT

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:07 WIT

Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah

Senin, 2 Desember 2024 - 21:36 WIT

Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak

Senin, 2 Desember 2024 - 19:05 WIT

Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika

Senin, 2 Desember 2024 - 16:41 WIT

Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika

Berita Terbaru

Jenazah Berti Liling, warga sipil yang tewas ditebas KKB Yahukimo, dievakuasi ke RSUD Dekai. (Foto: Istimewa/Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024)

Hukrim

Warga Sipil di Yahukimo Tewas Ditebas KKB

Rabu, 4 Des 2024 - 15:13 WIT