YAHUKIMO – Sebuah kendaraan roda empat milik Polres Yahukimo dikabarkan hangus dilahap api di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 28 Januari 2025 lalu sekitar pukul 14.30 WIT.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Galeripapua.com, mobil itu merupakan mobil dinas dari Sat Binmas Polres Yahukimo.
Mobil tersebut dikabarkan dipinjam oleh salah satu anggota untuk berpamitan dengan keluarga di Jalan Statistik, KM 5, karena dirinya hendak pindah tugas ke Polres Nabire.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akan tetapi di perjalanan, ban depan dari mobil itu tertanam di ujung sebuah jembatan yang dalam kondisi rusak.
Alhasil, anggota tersebut meninggalkan mobilnya dan kembali ke Polres Yahukimo guna meminta bantuan untuk menarik mobil itu.
Sayangnya, ketika aparat gabungan menuju ke TKP, mobil tersebut telah hangus dilahap api.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Yusuf menyebut mobil itu bermerk Daihatsu Grand Max.
Dikatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dari pembakaran mobil tersebut.
“Masih lidik pelakunya om,” ujarnya via pesan WhatsApp, Kamis (30/1/2025).
Di samping itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), atau yang biasa disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh polisi, mengaku bahwa merekalah yang telah membakar mobil tersebut.
Pengakuan itu disampaikan melalui siaran pers yang diterbitkan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Selasa (28/1/2025) dan disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, pada Rabu (29/1/2025).
“Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Homy Heluka Komandan Batalion Yamue telah berhasil membakar satu unit mobil milik anggota militer Indonesia di Jalan Paradiso, Kompleks Perumahan Sosial KM 4, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo pada hari ini Selasa, 28 Januari 2025, pukul 14.19 siang,” ujar Sebby.
Dijelaskan bahwa sejak pagi hari, Homy Heluka dan pasukannya telah melakukan operasi di wilayah Dekai hingga pukul 14.00 WIT.
Dalam operasi itu, mereka menemukan sebuah mobil yang menurut mereka selama dua bulan belakangan mobil itu digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk melaksanakan operasi.
“Karena mobil tersebut selama dua bulan ini digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk melakukan operasi, maka pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo di bawah pimpinan Mayor Homy Heluka melakukan pembakaran hingga hangus. Atas kejadian ini, kami siap bertanggung jawab,” tegas Sebby.
“TPNPB Kodap XVI Yahukimo menyampaikan kepada aparat militer Pemerintah Indonesia untuk segera hentikan operasi dan patroli dengan menggunakan mobil pribadi karena kami telah mengetahui gerak gerik anda. Kami juga sampaikan kepada warga sipil untuk hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo, karena pasukan kami sedang operasi dan pengejaran terhadap militer Indonesia yang selama ini melakukan penyisiran di wilayah pemukiman warga sejak pagi hingga malam dalam mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” imbuhnya.
Dari kejadian ini, TPNPB Kodap XVI Yahukimo secara tegas juga mengeluarkan beberapa poin pernyataan sikap yakni sebagai berikut.
- Militer Indonesia yang selama ini memakai Mobil Avanza berkaca gelap segera hentikan operasi dan patroli di lorong-lorong jalan maupun menuju kebun dan setop tangkap masyarakat sipil yang menuju ke kebun.
- Orang Papua atau pejabat Papua yang memiliki mobil Avanza, Extrada, dan mobil kaca gelap yang telah diberikan kepada militer Pemerintah Indonesia di Yahukimo, jika kami TPNPB kedapatan, kami siap eksekusi.
- Masyarakat non-Papua segera tinggalkan daerah konfik bersenjata di Yahukimo dan jika kedapatan melakukan kerja sama dengan Militer Indonesia, kami TPNPB siap eksekusi.
- Militer Indonesia yang selama ini menyamar menjadi mata-mata, tukang galon, tukang sayur, tukang bangunan, tukang bakso, dll segera hentikan aktivitas anda. Jika kedapatan, kami tidak segan-segan ekseskusi mati.
- Militer Pemerintah Indonesia segera hentikan dwi fungsi militer di tanah Papua. Jika dikirim ke Papua untuk perang, TPNPB siap layani anda dan segera kosongkan gereja-gereja, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan bangunan sipil lainnya yang selama ini dijadikan sebagai pos dan markas militer.