Usai Diserang OTK, Satgas TNI Tangkap 1 Anggota KST di Bintuni

Endy Langobelen

- Wartawan

Senin, 25 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota KST Papua Barat, Marthen Iba, beserta barang bukti yang diamankan personel TNI. (Foto: Istimewa/Penkogabwilhan III)

i

Anggota KST Papua Barat, Marthen Iba, beserta barang bukti yang diamankan personel TNI. (Foto: Istimewa/Penkogabwilhan III)

BINTUNI – Personel TNI dari Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK berhasil menangkap seorang simpatisan kelompok separatis teroris (KST) Papua Barat, Marthen Iba, pada Minggu (24/9/2023) kemarin.

Informasi tersebut disampaikan Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi GN Suriastawa, melalui keterangan tertulis yang diterima Galeripapua.com pada Senin (25/9/2023).

Suriastawa menjelaskan, penangkapan terhadap Marthen Iba dilaksanakan dua hari setelah Pos Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 407/PK sektor Distrik Aroba Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, diserang orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (22/9/2023).

“Akibat penyerangan itu, aparat gabungan TNI Polri pun melakukan razia di lokasi-lokasi yang dicurigai dan ditangkaplah Marthen Iba,” ungkap Suriastawa.

Pada saat penangkapan, sejumlah barang bukti milik Marthen Iba pun turut diamankan oleh aparat.

“Barang bukti yang diamankan yakni 3 pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, kartu anggota TPNPB dengan jabatan Staf Operasi, 8 buah HP, 2 buah Kartu perdana dan sebuah buah tas,” papar Suriastawa.

Baca Juga :  Tembak 3 Anggota KKB, Satgas Damai Cartenz Sebut Korban Yusak Sondegau Warga Sipil

Kapen Kogabwilhan III menyebutkan bahwa serangan yang dilakukan terhadap Pos TNI merupakan upaya untuk menunjukkan eksistensinya sekaligus memancing aparat.

“Demikian juga kalau TNI melakukan balasan, kemudian OTK tersebut meninggal dunia, maka pihak KST akan bilang bahwa aparat TNI-Polri melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil dan melanggar HAM,” jelas Suriastawa.

“Atau bisa jadi mancing TNI melakukan pengejaran untuk dilakukan penyergapan atau serangan balik terhadap TNI,” imbuhnya.

Meski demikian, kata dia, prajurit TNI yang berada di pos sama sekali tidak terpancing dan tetap tenang serta fokus dalam melakukan penegakkan hukum.

“Maka dari itu dilakukanlah sweeping untuk memisahkan antara rakyat dan simpatisan KST,” tutupnya.

Sementara Dansatgas Yonif 407/PK, Letkol Inf Hermawan Setya Budi, menjelaskan bahwa penyerangan terhadap Pos TNI di Aroba Teluk Bintuni, Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 19.00 hingga 19.25 waktu setempat, dilakukan dengan penembakan sebanyak 8 kali dalam tempo dua kali gangguan.

Baca Juga :  Miskomunikasi, KKB dan Pendukung Paslon Pilkada Bentrok di Puncak

“Laporan dari anggota di lapangan, terjadi gangguan terhadap Pos Aroba dari OTK sebanyak dua kali dengan total sebanyak delapan kali tembakan, namun tidak ada korban, anggota aman,” jelas Hermawan.

Setelah penyerangan tersebut, Hermawan memerintahkan Danpos Kamundan, Danpos Aroba, Danpos Sumuri dan Danpos Tomage untuk meningkatkan siaga dan melaksanakan patroli.

Patroli dan razia itu dilakukan di seputaran pos, kios-kios yang menjual bahan makanan ke OTK, dan seputaran pelabuhan yang dilakukan bersama pihak Kepolisian Polsek Baboo dan Polres Bintuni.

“Kegiatan lain yang dilaksanakan yaitu penyisiran Kampung Air Terjun (berada 3 KM di belakang Pos) serta patroli di pinggir pantai gunakan Long Boat,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Taklukkan SMK Negeri 1 Singosari, SMK PK Hermon Timika Melaju ke Babak Selanjutnya
Penetapan Hasil Pilkada Mimika, JOEL Raih Suara Terbanyak 77.818
Minta Suara Dikembalikan, Pendukung AIYE Sebut KPU dan Bawaslu Seolah Tim Sukses
Faktor Keamanan, 5 Kabupaten di Papua Tengah Terlambat Rekapitulasi Suara
Kapolda Papua Tengah Pantau Keterlambatan Rekapitulasi Suara di Mimika
Polisi Dalami Penyebab Kebakaran di Jalan Cenderawasih Timika
PSU Ricuh di Mimika, KPU Duga Ada Mobilisasi Massa
Pertumbuhan Ekonomi Mimika di 2025 dan Hiruk Pikuk Persoalan Inflasi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 16:09 WIT

Taklukkan SMK Negeri 1 Singosari, SMK PK Hermon Timika Melaju ke Babak Selanjutnya

Selasa, 10 Desember 2024 - 02:27 WIT

Penetapan Hasil Pilkada Mimika, JOEL Raih Suara Terbanyak 77.818

Senin, 9 Desember 2024 - 18:00 WIT

Minta Suara Dikembalikan, Pendukung AIYE Sebut KPU dan Bawaslu Seolah Tim Sukses

Senin, 9 Desember 2024 - 16:23 WIT

Faktor Keamanan, 5 Kabupaten di Papua Tengah Terlambat Rekapitulasi Suara

Senin, 9 Desember 2024 - 15:11 WIT

Kapolda Papua Tengah Pantau Keterlambatan Rekapitulasi Suara di Mimika

Berita Terbaru