MIMIKA – Seorang siswi kelas VIII SMP berinisial W (15) meninggal dunia setelah mengikuti acara pesta goyang bersama teman-temannya di rumah milik YW, Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Selasa (8/11/2022).
Kapolsek Mimika Timur AKP Matheus Tenggu Ate mengatakan, pada Rabu (9/11/2022) pagi, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada seorang perempuan ditemukan tanpa busana di dalam kamar mandi dari sebuah rumah yang berada di sekitar kompleks SD Kaugapu.
“Waktu kami pergi cek di TKP, korban masih bernafas, masih hidup. Setelah kami evakuasi ke rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong,” kata Kapolsek saat ditemui di halaman Kantor Distrik Mimika Timur, Rabu (9/11/2022) sore.
Kapolsek mengungkapkan, berdasarkan hasil visum luar, terlihat bahwa korban meninggal akibat telah mengonsumsi minuman lokal.
“Tapi nanti kita akan minta visum dalam juga ke dokter penyebabnya apa. Karena yang menjadi pertanyaan kami dari hasil penyidikan, kalau memang penyebabnya karena minuman lokal, kenapa di lokasi TKP tidak ada bajunya korban. Yang ada di TKP hanya celana dalam laki-laki,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Kapolsek, pihaknya belum bisa mengatakan bahwa di dalam peristiwa itu terdapat tindakan kekerasan seksual.
“Kita belum bisa mengatakan itu karena masih tahap penyidikan. Kita masih menunggu hasil visum dalam dari dokter. Untuk kelanjutan keterangan yang lebih detail, besok baru kita bisa memberikan kesimpulan dari kematian almarhum,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek juga menyampaikan saat ini pihaknya belum dapat mengamankan tuan pesta serta teman-teman dari si korban yang ikut berpesta dalam acara goyang tersebut.
“Tadi pagi kami sempat pergi mau mengamankan beberapa teman minumnya, tapi situasi agak chaos di lapangan, mereka dalam kondisi oleng akibat konsumsi minuman lokal sehingga kami mundur dulu. Dikhawatirkan jika kami lakukan pengejaran, mereka akan lompat ke kali dan bisa berdampak pada kecelakaan. Itu yang kita antisipasi,” jelasnya.
Disampaikan bahwa saat ini jenazah korban masih disemayamkan di rumah sakit untuk dilakukan visum lengkap. Keluarga korban pun diketahui belum menerima penyebab dari kematian korban.
“Keluarga tidak menerima karena ada kejanggalan-kejanggalan sehingga kami harus memintakan visum dalam untuk membuktikan apakah ada tindakan kekerasan seksual atau tidak,” tutup Kapolsek.