MIMIKA – Fenomena lautan pencari kerja (pencaker) sontak terjadi di Kabupaten Mimika, tepatnya pada event Exhibition and Job Fair yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah di halaman Hotel Horison Ultima, Jalan Cenderawasih, Timika, Papua Tengah, Selasa (7/11/2023).
Pantauan Galeripapua.com, ada sekitar 6.000 lebih pencaker di Kabupaten Mimika yang berbondong-bondong datang dengan berpakaian rapi sembari menenteng lembaran demi lembaran amplop berkas lamaran kerja di tangan.
Membeludaknya jumlah peserta dapat terlihat dengan jelas mulai dari depan pintu gerbang hingga antrean panjang menuju lokasi stan-stan 113 perusahan yang terlibat.
Tak heran tentunya karena event semacam ini baru pertama kalinya diadakan di Papua Tengah. Apa lagi diselenggarakan tepat di kabupaten yang memiliki jumlah pengangguran terbesar, yakni Kabupaten Mimika.
Meski agakn sedikit berdesak-desakan, semangat para pencaker tampaknya tidak surut begitu saja. Mereka tetap bersabar demi berkas lamaran kerjanya bisa sampai ke tangan pihak perusahaan.
Dengan adanya event Exhibition and Job Fair ini, para pencaker mengaku merasa sangat terbantu. Pasalnya selama ini, mereka kerap kesulitan mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan.
Oleh karena itu, mereka pun berharap agar kegiatan Job Fair yang serupa dapat dilakukan secara berkala di Kabupaten Mimika.
“Jadi kan kita bisa mencari sumber daya manusia dari dalam Timika dulu gitu loh. Ke depan kalau dibuat lagi, mungkin sistem penerimaannya lebih diperjelas supaya tidak numpuk-numpuk begini,” kata seorang pencaker, Rani, saat diwawancarai di sela-sela pelaksanaan event.
Rani juga berharap Exibition and Job Fair ini dapat menjadi berkah dan dirinya bisa diterima bekerja di perusahaan yang dilamarnya.
Senada dengan itu, Yunus yang datang dengan empat surat lamaran berharap pulang membawa kabar baik.
“Rencananya empat perusahaan yang mau saya masukan (lamaran). Hari ini, saya datang dengan harapan, dengan doalah, semoga pulang nanti tidak sia-sia,” tutur Yunus.
Di samping itu, ada juga pencaker yang masih kebingungan mengenai sistem lamaran. Soalnya ada beberapa perusahaan yang menerima surat lamaran via daring.
“Kami mau supaya kalau bisa yang tangani perusahaan ini boleh berkomunikasi dengan baik biar kami bisa dapat diterima. Ada dua tempat yang saya kasih masuk, tapi belum interview,” ujar Mabi Nawipa.
Sebelumnya, Asisten III Bidang Administrasi Umum Provinsi Papua Tengah, Elisabeth Tsenawatin, dalam sambutannya membuka kegiatan, mengatakan bahwa pengangguran sampai saat ini masih menjadi masalah utama di semua daerah.
Hal ini, kata dia, memberikan gambaran bahwa jumlah pengangguran di Provinsi Papua Tengah tergolong tinggi sehingga penguatan pelatihan vokasi merupakan suatu respon kebijakan dalam rangka memenuhi permintaan angka kerja di berbagai sektor industri, sektor jasa, dan pasar kerja yang semakin kompetitif.
Oleh karena itu, menurutnya, Exibition & Job Fair ini merupakan upaya serta langkah yang baik dari pemerintah dalam mengatasi tingginya angka pengangguran di Provinsi Papua Tengah.
“Ada berbagai cara untuk mengatasi pengangguran di daerah kita sehingga harus yang kita lakukan adalah menyelenggarakan bursa pasar kerja, menggalakan kegiatan ekonomi informal, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, meningkatkan mutu pendidikan, mendirikan pusat-pusat pelatihan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka program transmigrasi, memperluas lapangan kerja, mengembangkan ekonomi, dan usaha ekonomi kecil dan menengah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Papua Dalam Angka, Pemprov Papua Tengah mencatat angka pengangguran di Kabupaten Mimika mencapai 6.338 orang.
Mimika sendiri diketahui menempati urutan pertama jumlah pengangguran terbesar di antara delapan kabupaten yang tersebar di Provinsi Papua Tengah.
Hal ini menurut pemerintah disebabkan oleh berbagai faktor sehingga bilamana tidak teratasi maka akan sangat berdampak pada bidang ekonomi serta keamanan.