MIMIKA – Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Kehutanan di Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, Timika, Papua Tengah, Kamis (7/12/2023).
Kegiatan Rakernis perdana yang bakal berlangsung hingga 8 Desember 2023 ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Papua Tengah, Benny G. Lekatompessy, dan diikuti sebanyak 30-an peserta dari perwakilan masing-masing kabupaten di Provinsi Papua Tengah.
Adapun tema yang diusung yaitu “Membangun Kordinasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Hutan untuk Kesejahteraan Bersama di Provinsi Papua Tengah”.
Staf Ahli Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Papua Tengah, Benny G. Lekatompessy, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, mengatakan bahwa Provinsi Papua Tengah memiliki total luas kawasan hutan kurang lebih 6.708.822,94 hektar yang mana di dalamnya terdapat kekayaan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.
“Kekayaan hutan yang besar ini tentunya diharapkan dapat berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah sehingga harus dikelola dengan baik dan berkelanjutan yang didukung dengan kebijakan-kebijakan yang strategis,” ujar Benny.
Untuk itu, Pemprov Papua Tengah melalui DLHKP sesuai tugas dan fungsinya diharapkan dapat merumuskan arah dan kebijakan strategis dalam pengelolaan hutan dan hasil hutan secara terpadu serta berkelanjutan di wilayah kerja Provinsi Papua Tengah.
Di samping itu, dibutuhkan juga penyediaan akses kelola areal pengelolaan hutan sebagai dukungan nyata DLHKP Provinsi Papua Tengah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakatnya dan mengentaskan kemiskinan masyarakat di sekitar kawasan hutan, penyelesaian konflik, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga dan bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan.
“Penyelenggaraan Rakernis kehutanan ini sejatinya sebagai salah satu wujud penyatuan langkah rencana tindakan untuk mengelola, menjaga kelestarian hutan Papua Tengah, dan sebagai sarana peningkatan pemahaman dan kinerja bagi aparatur dalam mengelola sumber daya hutan,” tutur Benny.
Benny berharap melalui Rakernis ini kiranya dapat menjadi semangat bagi seluruh peserta untuk menjalankan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
Pertama, meningkatkan percepatan upaya-upaya implementasi pembangunan kehutanan di Provinsi Papua Tengah.
Kedua, menindaklanjuti isu-isu strategis kehutanan dan lingkungan hidup di Provinsi Papua Tengah, nasional, maupun global.
Ketiga, menghasilkan rencana-rencana strategis pengelolaan hutan di Provinsi Papua Tengah.
Sementara Pelaksana Tugas Kepala DLHKP Provinsi Papua Tengah, Yan Richard Pugu, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun kordinasi dan sinkronisasi dalam pengelolaan hutan.
“Dalam kegiatan ini, sesungguhnya kita upaya untuk selain konsolidasi ASN yang ada di Papua Tengah, di DLHKP, tetapi juga kita ingin lakukan penyamaan persepsi dalam bingkai, kerangka, dan rapat koordinasi serta sinkronisasi antara perencanaan kegiatan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga kegiatan di DLHKP,” jelas Yan.
“Kita tahu bersama bahwa di Indonesia ini untuk pengelolaan hutan itu Kementerian Kehutanan punya UPT juga yang ada di daerah dengan tujuan ataupun dengan kegiatan-kegiatan perencanaan itu sudah ada secara nasional dan kita di daerah menjabarkannya dalam bentuk kegiatan strategis yang ada di daerah,” imbuhnya.
Untuk itu, dari kegiatan ini, diharapkan terbangun kesepahaman, kordinasi, dan sinkronisasi terkait rencana kegiatan serta program termasuk yang akan dilakukan pengelolaan hutan di Provinsi Papua Tengah.
“Nah dalam kegiatan ini juga kita libatkan mulai dari Planologi atau PKHTL. Itu akan bicara tentang bagaimana pemanfaatan ruang hutan yang ada. Terus dari PPHL, Pemanfaatan Hutan Lestari, balai itu juga akan menjelaskan ke kita bagaimana rencana-rencana kegiatan yang ada di Papua dapat kita kolaborasi dengan Provinsi Papua Tengah punya kita,” ungkapnya.
Kemudian, kata Yan, ada juga narasumber dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSJL) yang akan berbicara tentang bagaimana turut serta masyarakat dalam pemanfaatan hutan dari sisi sosial.
“Nah, itu juga kita akan kolaborasi dengan bidang-bidang yang ada. Kita tahu bersama bahwa itu kegiatan-kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia terlebih khusus di Papua, Papua Tengah, sehingga kita ingin ada sinkron program dan kegiatan,” pungkasnya.