BALI – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan seluruh kekuatan Polri dikerahkan untuk menyukseskan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 15-16 November 2022 mendatang di Provinsi Bali.
Memastikan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana serta kesiapsiagaan Polri siap untuk mengamankan pelaksanaan KTT G20, Kapolri Sigit turun dan memastikan sendiri sekaligus menggelar pasukan.
Kapolri Sigit saat memimpin gelar pasukan operasi Puri Agung menyebut bahwa seluruh jajaran Polri, segenap jiwa, raga, dan pikiran dikerahkan untuk mensuskseskan agenda besar dunia KTT G20 di Bali yang dihadiri para pemimpin negara di dunia.
Sebelum gelar pasukan Operasi Puri Agung 2022 Kapolri Sigit juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke beberapa pesantren dan bersilaturahmi dengan para kiai dan santri agar bersama-sama mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali dengan aman dan damai.
Pengharapan Kapolri beserta jajaranya ke para kiai dan santri itu sebagai langkah dan pengharapan dukungan dari segenap bangsa Indonesia untuk sama-sama menyukseskan lahir dan batin perhelatan Presidensi G20 di Nusa Dua, Bali.
“Dengan pengerahan segenap kemampuan SDM Polri, sumberdaya teknologi keamanan yang dimiliki Polri, bersinergi dengan kekuatan TNI ditambah dengan doa segenap bangsa adalah kekuatan yang tentunya menjadi pendukung bagi keberhasilan Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT G20 sekaligus Presidensi G20,” kata Kapolri
Ketika Indonesia sebagai tuan rumah dapat menjaga pelaksanaan KTT G20 berjalan dengan baik dan sukses, tentu saja harapan besar bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain di dunia bahwa KTT G20 tersebut dapat menelurkan kesepakatan-kesepakatan dan keputusan-keputusan penting yang dapat menjadi solusi bagi kepentingan semua negara dalam menghadapi situasi global saat ini terutama terkait pemulihan ekonomi dunia.
Apalagi, tambahnya pemulihan ekononi dunia menjadi titik perhatian presidensi G20 pasca badai pandem covid-19 melanda dunia. Di samping itu tentu saja diharapkan adanya penyelesain krisis dunia yang cepat seperti penyelesaian krisis perang Rusia dan Ukraina. Sebab pemulihan ekonomi dunia akan sangat terganggu bila perang Rusia dan Ukraina tidak segera diakhiri.
Begitupun penyelesaian ketegangan di wilayah lain seperti situasi di semenanjung Korea mesti segara ada solusinya. Agar konflik tak meluas di berbagai belahan dunia.
“Indonesia yang dipercaya memegang keketuaan Presidensi G20 kali ini sangat diharapkan menjadi pengarah untuk menemukan solusi strategis guna menghilangkan ketegangan dan sengketa antarnegara, sehingga pemulihan ekonomi dunia bisa berjalan seperti yang diharapkan semua negara,” tuturnya.