MIMIKA – Memasuki H-2 puncak perayaan hari Natal 2022, suasana pusat perbelanjaan Pasar Sentral Timika tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika dulu Pasar Sentral selalu ramai menjelang Natal, kini justru berbanding terbalik lantaran sepi pembeli. Hal ini turut dirasakan para pedagang di pasar tersebut.
Hendrawan, salah satu pedagang sembako di Pasar Sentral, saat diwawancarai pada Jumat (23/12/2022), mengatakan bahwa penyebab dari sepinya pembeli di Pasar Sentral dikarenakan adanya pasar murah yang terlalu sering digelar oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasar sepi sekali, padahal harga di sini masih normal. Saya pikir ini gara-gara ada pasar murah, karena baru tahun ini. Selama saya di pasar ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini yang pasar murahnya paling banyak. Jadi, kami di pasar ini yang terdampak,” ujarnya.
“Bayangkan saja, kami ambil bawang merah di agen Rp57 ribu paling mentok. Sedangkan di pasar murah dia jual cuma Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Ini yang buat masyarakat semua lari ke sana. Dan kami yang di pasar sentral ini yang mati di sini. Memang berat sekali dampaknya,” imbuhnya mengeluhkan.
Hendrawan juga cukup kecewa karena selama diadakannya pasar murah, pemerintah sama sekali tidak pernah berkoordinasi dengan pedagang Pasar Sentral.
“Memang masyarakat terbantu, tapi kami pedagang ini bagaimana. Dan kami kecewa lantaran pemerintah tidak pernah berkoordinasi dengan kami terkait dampak ini,” tuturnya.
Akibat dari kekecewaan itu, ungkap Hendrawan, beberapa waktu lalu para pedagang sempat ingin melakukan aksi demonstrasi.
“Kemarin memang kami mau sempat demo. Cuma pas kami mau demo, itu pasar murahnya sudah mau terakhir. Sebenarnya kalau (pasar murah) cuma satu dua hari, mungkin kita masih maklumi. Tapi ini, sudah hampir satu bulan lebih, bahkan sampai sudah mau dekat Natal pun pasar murah masih digelar terus,” tandasnya.
Hal senada pun dikeluhkan Ice yang juga merupakan pedagang sembako di Pasar Sentral Timika. Menurutnya, pemerintah juga seharusnya melihat bagaimana dampaknya pasar murah ke pedagang.
“Dari awal bulan ini memang sudah sepi, pak karena ada pasar murah itu. Kemarin saja di Eme Neme itu sampai dua hari berturut-turut pasar murahnya. Lihat saja, ini tinggal sehari lagi, tapi pasar masih sepi sekali. Orang ke sini cuma cari sayur, kalau bawang dan lain-lain tidak ada. Beda sekali dengan tahun lalu,” ucapnya.