MIMIKA – Sepanjang tahun 2023, pelaksanaan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah sudah menjadi trendi di hampir setiap daerah, terlebih di Kabupaten Mimika.
Bagi pemerintah Kabupaten Mimika, kedua kegiatan ini merupakan upaya dalam rangka menekan laju inflasi dan menstabilkan harga serta pasokan pangan.
Di Mimika, kedua kegiatan ini dilaksanakan oleh dua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP).
Disperindag menamai kegiatannya dengan nama Pasar Murah, sedangkan DKP menyebutnya Gerakan Pangan Murah.
Sejak awal tahun 2023, Disperindag Mimika telah mengucurkan anggaran senilai Rp1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk untuk pengadaan Pasar Murah.
Sedangkan Gerakan Pangan Murah pada DKP menggunakan anggaran dari APBD Induk sebesar Rp1,5 milliar dan APBD Perubahan sebesar Rp3 miliar.
Untuk Disperindag sendiri, dari awal tahun 2023 hingga saat ini, sudah melaksanakan Pasar Murah sebanyak 15 kali dan rencananya akan terus digelar sampai Desember mendatang.
Sementara DKP sudah melakukan Gerakan Pangan Murah sebanyak 27 kali, baik dengan anggaran APBD induk maupun perubahan.
DKP pun masih akan menggelar Gerakan Pangan Murah, bahkan bakal rutin setiap harinya mulai tanggal 8 Desember hingga tanggal 20 Desember 2023.
Pada pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ke-27 yang berlangsung di Halaman Kantor Kelurahan Inauga, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah, Selasa (14/11/2023), Kepala Seksi Distribusi Pangan pada DKP Mimika, Husnia, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar mendapatkan harga yang lebih terjangkau di bawah harga pasar.
“Untuk inflasi, dari awal tahun 2023 memang sudah ada inflasi. (Jadi) ini untuk menjaga stabilisasi pasokan harga juga selain menekan inflasi,” terang Husnia.
Hal itu juga sempat dikatakan oleh Kepala Seksi Pengembangan Sarana Perdagangan, Ribka D Aibekob, pada gelaran Pasar Murah beberapa waktu lalu di Pelataran Graha Eme Neme Yauware.
Ribka mengatakan, Pasar Murah merupakan salah satu agenda Disperindag untuk menekan laju inflasi di Mimika yang beberapa bulan terakhir kerap naik-turun.
Selain itu, hadirnya pasar murah juga untuk memberikan harga pangan yang stabil bagi masyarakat yang lebih membutuhkan.
Lantas bagaimanakah tanggapan masyarakat terkait pelaksanaan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah tersebut?
Menurut Markus, seorang warga yang ditemui media ini, upaya pemerintah melalui pelaksanaan Pasar Murah sudah cukup efektif dalam menekan laju inflasi, meskipun belum sepenuhnya maksimal.
Namun, ada juga yang dipertegas olehnya terkait dengan peruntukkannya hingga pengawasan pendistribusiannya.
Dia berpendapat bahwa program ini akan benar-benar dapat menjangkau masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, bila adanya pengawasan ketat dan berkala pada saat pelaksanaan.
“Kalau tidak (ada pengawasan), berarti nanti malah tidak merata ke masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa warga yang sebelumnya ditemui di lokasi pelaksanaan Gerakan Panga Murah yang digelar DKP, mengaku sudah cukup terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Pasalnya, harga barang yang dijual sangat murah di bawah harga pasar berkat subsidi dari pemerintah.
Namun demikian, warga tetap berharap agar ke depannya pelaksanaan Pasar Murah maupun Gerakan Pangan Murah dapat lebih tertata dan terawasi lagi sehingga barang yang dijual benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.