Timika – Pasca insiden helikopter yang terjadi beberapa waktu lalu, operasional Puskesmas Keliling (Pusing) jalur udara di Kabupaten Mimika dihentikan untuk beberapa waktu ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Renold Ubra saat ditemui di pelataran Kantor Pusat Pemerintahan SP3 menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang menunggu hasil investigasi terkait penyebab kecelakaan tersebut.
“Kami masih menunggu laporan dari PT Unitrade Persada Nusantara dan Daerah Zona termasuk dari KNKP (Komite Nasional Keselamatan Pasien) untuk mengetahui penyebab (kecelakaan) secara pasti itu apa,” ujarnya, Senin (13/6/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang jelas bagaimana seluruh tahapan hingga terjadi proses kecelakaan itu pasca kecelakaan kami harus menyiapkan data-datanya,” imbuhnya.
Dengan hasil laporan tersebut, terang Renold, barulah akan ditetapkan kontrak kerja sama tersebut bakal berlanjut ataukah akan diganti.
“Dan tentunya kami juga akan meminta arahan dan petunjuk lebih lanjut dari pimpinan daerah untuk penetapan tersebut,” tuturnya.
Selanjutnya Renold menjelaskan dalam kontrak kerja sama antara Pemkab Mimika dengan PT Unitrade Persada Nusantara dan Daerah Zona, ditetapkan masa operasinya selama satu tahun.
“Jadi skema kerja samanya adalah untuk tahun 2022 kami menandatangani pekerjaan sampai akhir tahun, tetapi skema pembayarannya per trip. Jadi mengikuti DPA kami,” jelasnya.
“Tahapan pembayaran sudah ada ke triwulan kedua atau semester satu. Nah ini tinggal lanjutannya. Tapi kami masih menunggu, tentu saja karena kecelakaan kemarin. Jadi tidak terburu-buru karena mesti menunggu hasil investigasi dari berbagai pihak,” tandasnya melanjutkan.
Di samping itu, Renold juga menyampaikan bahwa untuk sementara waktu Pemkab Mimika akan berkordinasi dengan beberapa pihak untuk membantu menjalankan pelayanan yang telah dijadwalkan.
“Hari ini kan terjadwal untuk kami punya teman-teman ini sudah harus dijemput termasuk barang logistik. Nah kami akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar pelayanan ini tetap bisa berjalan,” kata Renold.
Untuk diketahui, saat ini rata-rata korban dalam insiden kemarin telah selesai menjalani pengobatan di rumah sakit. Tersisa satu bayi yang masih dirawat.
“Kalau boleh dikatakan semua pasien sudah pulang. Dari 10 korban, yang tersisa mendapatkan perawatan itu satu bayi. Bayi tersebut juga masih dalam keadaan stabil,” ungkapnya.
“Nanti ketika semua penanganan selesai baru kami coba melanjutkan kembali program ini, karena program ini memang harus terus berjalan,” pungkasnya.