MIMIKA – Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung di lokasi Eks Pasar Swadaya (Pasar Lama), Mimika, Papua Tengah, Kamis (23/11/2023) turut dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi.
Pantauan Galeripapua.com, Kepala Bapanas bersama rombongan tiba di lokasi didampingi langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Petrus Yulius Koga, dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Setda Kabupaten Mimika, Willem Naa.
Dalam kunjungan itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa kehadirannya bersama jajaran Bapanas dalam rangka memastikan stok beras untuk Mimika terpenuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebelumnya saya 10 tahun lalu memang tinggal di Timika sehingga saya bisa sangat merasakan teman-teman, saudara-saudara kita yang ada di sini sangat memerlukan bahan pokok,” ungkap Arif.
Arief melanjutkan, dengan demikian, khusus untuk Perum Bulog KCP Timika ditugaskan agar ketersediaan stok beras tidak boleh kurang dari 1.000 ton.
“Saya mau pastikan produk-produk seperti beras ini GPM-nya harus ada terus, sepanjang tahun gak boleh kurang,” tandasnya.
Arief juga memberikan apresiasi serta penghormatan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Mimika karena sangat konsisten menggelar GPM.
Kata dia, Mimika merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat aktif melaksanakan kegiatan GPM.
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Setda Kabupaten Mimika, Willem Naa dalam sambutannya menyampaikan, GPM merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menekan laju inflasi.
Selain itu, juga untuk menjaga stabilitas pasokan pangan dan juga memberikan harga pangan yang lebih terjangkau kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Willem mengatakan, dengan menggandeng distributor-distributor di Kabupaten Mimika, mulai dari telur, daging, ayam, gula, minyak goreng, bawang, sayur-sayuran hingga beras, barang-barang yang dijual sangat murah di bawah harga pasar.
“Saya berharap dengan GPM hari ini dapat membantu meredam kesulitan masyarakat terhadap lonjakan harga yang sampai hari ini masih tinggi,” harapnya.
Lebih lanjut seperti biasanya, kegiatan yang satu ini selalu ramai diserbu warga yang berburu bahan makanan pokok dengan harga yang terjangkau.
Meski sering berdesak-desakan dan berpanas-panasan di bawah terik matahari, namun warga tetap antusias dan bersemangat mengikuti GPM.
Ani, seorang warga, mengungkapkan dirinya sangat bersyukur karena GPM kini dilaksanakan secara berkala setiap minggunya sehingga masyarakat bisa berbelanja dengan harga yang lebih terjangkau.
“Alhamdulillah ya, kalau setiap tahun kayak begini apalagi setiap bulan dilaksanakan 2 kali seminggu, itu masyarakat bisa dapat harga yang lebih murah, apalagi ini menjelang Natal dan Tahun Baru, harga barang pasti mahal di pasar,” ungkapnya.
Beberapa warga lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Terlebih dengan carut-marut inflasi di Mimika yang terus meningkat, yang disebabkan oleh harga beberapa komoditas yang terus merangkak naik setiap minggunya.
“Contohnya kayak cabe saja itu sering naik harga, kita bawa uang Rp100 ribu ke pasar untuk belanja bahan makanan saja itu belum cukup,” ujar Nanda, salah seorang warga lainnya.