TPNPB-OPM Tolak Pembangunan Investasi Ilegal di Tanah Papua

Endy Langobelen

- Wartawan

Jumat, 1 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXI Noukai Deiyai. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

i

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXI Noukai Deiyai. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

DEIYAI – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXXI Noukai Deiyai menolak segala macam pembangunan investasi ilegal di tanah Papua.

Hal itu ditegaskan Staf Kodap XXXI Noukai Deiyai, Aris Mote, usai menggelar upacara bendera bintang fajar dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-62 kemerdekaan bangsa Papua Barat atau yang biasa disebut juga oleh Pemerintah Indonesia sebagai HUT OPM.

“TPNPB menolak tegas semua program pembangunan investasi ilegal di tanah Papua karena hal itu mengakibatkan kemunduran perjuangan bangsa West Papua, maka kami hadir sebagai bentuk perlawanan sayap militer di tanah Papua,” kata Aris melalui siaran pers yang diterima Galeripapua.com, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga :  Anggota KKB Pemasok Senjata dan Amunisi ke Nduga Ditangkap di Timika

Aris bersama pasukannya juga mengaku siap melawan Indonesia demi merebut kemerdekaan Papua Barat.

“Di hari kemerdekaan bangsa West Papua yang ke-62 tahun ini, kami nyatakan sikap bahwa (kami) siap melawan penjajah kolonial di tanah West Papua sebagai misi perjuangan kemerdekaan bangsa Papua secara murni,” tegasnya.

Baca Juga :  3 Warga Sipil Tewas Ditembak di Nduga Papua Pegunungan

Dalam momen memperingati HUT kemerdekaan Papua Barat ini juga, Panglima Kodap XXXI, Brigadir Jenderal Jhon Badii, mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan menuju perlawanan demi kemerdekaan bangsa West Papua secara murni.

“Jadi, pada tanggal 1 Desember 1961 sebagai hari kemerdekaan Negara Republik Papua Barat yang diakui oleh seluruh komponen rakyat Papua bahkan dunia nasional dan internasional, maka harus menjaga dan merawat kembali persatuan dalam perlawanan untuk menjemput kemerdekaan Bangsa Papua,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI
Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah
Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak
Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika
Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika
Maximus Tipagau: 01 dan 03 Teriak Soal Quick Count, Tapi yang Menang Tetap MP3
Aktivis dan Tokoh Perempuan Tolak Keputusan Pansel DPRK Otsus di Mimika
Maximus Tipagau: Suara MP3 di Pilkada Mimika Meningkat Signifikan

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:50 WIT

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:07 WIT

Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah

Senin, 2 Desember 2024 - 21:36 WIT

Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak

Senin, 2 Desember 2024 - 19:05 WIT

Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika

Senin, 2 Desember 2024 - 16:41 WIT

Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika

Berita Terbaru

Jenazah Berti Liling, warga sipil yang tewas ditebas KKB Yahukimo, dievakuasi ke RSUD Dekai. (Foto: Istimewa/Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024)

Hukrim

Warga Sipil di Yahukimo Tewas Ditebas KKB

Rabu, 4 Des 2024 - 15:13 WIT

Foto bersama pada pembukaan rapat pleno terbuka tingkat Kabupaten Mimika. (Foto: Galeri Papua/Wahyu)

Politik

Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kabupaten Mimika Dimulai

Rabu, 4 Des 2024 - 12:44 WIT