MIMIKA – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia, menerima aspirasi dari para pelajar dan mahasiswa di Mimika soal kuota beasiswa kategori berprestasi.
Aspirasi tersebut disampaikan melalui aksi damai yang berlangsung di Kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso, Timika, Papua Tengah, Senin (28/4/2024).
Aksi tersebut disambut langsung oleh Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, serta Wakil Ketua Pengurus Perencanaan Program YPMAK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah perwakilan pelajar dan mahasiswa pun diajak bertatap muka di salah satu ruangan untuk berdialog terkait penyampaian aspirasi tersebut.

Peniel Zagani, perwakilan siswa Suku Moni, dalam dialog itu menyuarakan ketidakadilan terkait prioritas kuota beasiswa prestasi yang dinilai hanya menguntungkan dua suku utama.
“Mengapa hanya Amungme dan Kamoro? Lima suku kekerabatan juga harus mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.
Zagani menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan bentuk harapan generasi muda Papua untuk meraih masa depan lebih baik melalui pendidikan.
Kekhawatiran serupa disampaikan Fanny Pigai, siswa Suku Mee, yang menyoroti kesenjangan persiapan akademik.
“Kami kesulitan bersaing di kategori beasiswa prestasi karena minimnya akses bimbingan belajar, terutama untuk materi bahasa Inggris. Di daerah lain seperti Makassar, fasilitas ini sudah maju,” ujarnya.
Fanny berharap YPMAK dapat memberikan pelatihan tambahan agar siswa Papua lebih siap bersaing.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Divisi Pendidikan YPMAK, Feri Uamang, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi kuota berdasarkan suku.
“Kriteria utama adalah kemampuan akademik dan prestasi. Program beasiswa kami dirancang untuk semua suku,” tegasnya.
Ketua Pengurus YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, menjelaskan bahwa program beasiswa prestasi masih dalam tahap perencanaan, dengan tantangan teknis yang kompleks.
Dia menyampaikan beasiswa kategori umum tetap akan dibuka untuk umum demi menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Sedangkan basiswa kategori prestasi, yang mana baru pertama kali dibuka, akan dikhususkan bagi pelajar Amungme dan Kamoro yang lolos seleksi di Universitas Negeri.
“Tujuannya meningkatkan SDM Papua agar mampu bersaing di tingkat nasional dan global. Bagi yang belum lolos tahun ini, masih bisa mencoba lagi dengan persiapan lebih matang,” jelasnya
Leo menyatakan YPMAK berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan lembaga pendidikan untuk menyediakan fasilitas pendukung, seperti bimbingan belajar bahasa Inggris dan pelatihan akademik.
“Kami ingin generasi Papua tidak hanya jadi penerima beasiswa, tetapi juga pencipta inovasi untuk kemajuan tanah sendiri,” pungkas Leonardus.
Bagi Leonardus, aksi ini menjadi momentum refleksi bersama di balik tuntutan kuota, yang lebih utama adalah menyiapkan generasi Papua dengan kompetensi dan mentalitas siap bersaing.
Dengan sinergi antara masyarakat, YPMAK, dan pemerintah, diharapkan pendidikan berkualitas di Papua, khususnya Mimika, dapat tercapai.