Aliansi BEM se-Jayapura Demo Tolak KTT G20

Rabu, 16 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tampak suasana aksi demo tolak KKT G20 oleh Aliansi BEM se-Jayapura di Universitas Cendrawasih, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (16/11/2022).

i

Tampak suasana aksi demo tolak KKT G20 oleh Aliansi BEM se-Jayapura di Universitas Cendrawasih, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (16/11/2022).

JAYAPURA – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Jayapura menggelar aksi demo menolak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, Rabu (16/11/2022) di Uncen Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Salmon Wantik yang merupakan salah satu penanggung jawab aksi menilai bahwa KKT G20 akan memberikan dampak eksploitasi sumber daya alam (SDA) Papua.

Dirinya menduga delegasi Indonesia bakal menawarkan SDA yang ada di Papua untuk dijadikan lahan investasi baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Indonesia akan menawarkan sumber daya alam di Papua yang melimpah sehingga negara-negara itu dapat melihat daerah mana di Papua yang dapat dieksploitasi,” seru Salmon di Abepura.

Baca Juga :  Palang Lapter Kenyam, Mediator Pembebasan Pilot Susi Air Tagih Janji Pemerintah


Dengan melihat kabar yang beredar tentang krisis ekonomi yang akan terjadi secara global di tahun 2023, Salmon khawatir SDA Papua pun akan terkena dampaknya.

Untuk itu, Salmon menegaskan kepada Pemerintah Indonesia agar tidak melakukan tawaran-tawaran kepada negara lainnya untuk menjadikan Papua sebagai lahan eksploitasi. Sebab, kata dia, kehidupan masyarakat Papua masih sangat bergantung pada alamnya.

Baca Juga :  Intensifikasi Pangan Jelang Nataru, Loka POM Mimika Musnahkan Ribuan Produk

“Kami belum siap alam kami dihancurkan dengan segala macam kepentingan atau dengan alasan apapun. Kami membutuhkan alam untuk tetap bertahan hidup,” tegasnya.

Satu hal yang juga disampaikan bahwa aksi ini tidak untuk mengintervensi agenda negara di Bali, melainkan sebuah peringatan kepada pemerintah Indonesia agar tidak membuka pembahasan tentang hutan dan SDA di Papua.

Dari pantauan Galeripapua.com di lapangan, massa aksi kemudian dibubarkan secara paksa oleh pihak keamanan dengan tembakan gas air mata dan water cannon.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dua Sisi Mata Uang: Dampak Positif dan Negatif Pemekaran DOB Yahukimo Timur
Umat Katolik Demo Uskup Merauke di Katedral Tiga Raja Timika
Demo di Kantor Dishub Mimika, Masyarakat 4 Distrik Tuntut Buka Penerbangan
YPMAK Terima Aspirasi Pelajar dan Mahasiswa Mimika Soal Beasiswa Prestasi
Miris, Puluhan Karyawan OAP dari PT HAL Ditelantarkan di Jakarta
Palang Lapter Kenyam, Mediator Pembebasan Pilot Susi Air Tagih Janji Pemerintah
Komnas HAM Papua: Perbuatan OPM di Yahukimo Langgar Prinsip HAM
KKJ: Teror Kepala Babi terhadap Jurnalis Tempo Ancam Kebebasan Pers
Berita ini 89 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 18:17 WIT

Dua Sisi Mata Uang: Dampak Positif dan Negatif Pemekaran DOB Yahukimo Timur

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:23 WIT

Umat Katolik Demo Uskup Merauke di Katedral Tiga Raja Timika

Selasa, 29 April 2025 - 21:16 WIT

Demo di Kantor Dishub Mimika, Masyarakat 4 Distrik Tuntut Buka Penerbangan

Senin, 28 April 2025 - 14:41 WIT

YPMAK Terima Aspirasi Pelajar dan Mahasiswa Mimika Soal Beasiswa Prestasi

Kamis, 3 April 2025 - 23:48 WIT

Miris, Puluhan Karyawan OAP dari PT HAL Ditelantarkan di Jakarta

Berita Terbaru