Datangi RSUD Mimika, Keluarga Almarhum Markus Kamisopa Pertanyakan Hasil Visum

Selasa, 22 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keluarga korban almarhum Markus Kamisopa bersama tim kuasa hukumnya menemui Humas RSUD Mimika, Selasa (22/8/2023).

i

Keluarga korban almarhum Markus Kamisopa bersama tim kuasa hukumnya menemui Humas RSUD Mimika, Selasa (22/8/2023).

MIMIKA – Keluarga korban almarhum Markus Kamisopa (26) bersama tim kuasa hukumnya mendatangi pihak RSUD Mimika untuk melakukan audiensi terkait hasil visum yang dinilai belum memuaskan, Selasa (22/8/2023).

Sebagai informasi, almarhum Markus Kamisopa merupakan warga Kampung Pomako yang meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh oknum aparat pada Rabu (2/8/2023), di Kampung Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Pantauan GaleriPapua.com di lapangan, yang hadir dalam audensi tersebut di antaranya kuasa hukum keluarga korban, Gilbert Rumboirusi; ayah korban, Amos Yakonias Kamisopa; ibu korban, Frederika Nawatipa; dan beberapa anggota keluarga lainnya. Mereka diterima langsung oleh Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada pertemuan tersebut, Lucky menjelaskan bahwa sebelumnya pihak RSUD Mimika telah melakukan pemulasaran terhadap jenazah korban di ruang jenazah saat pertama kali dibawa ke RSUD.

“Saya terima jenazah di ruang jenazah sesuai petunjuk dan arahan dari penyidik TNI-Polri. Pada saat itu, korban diketahui telah meninggal dalam perjalanan dan telah dicek oleh tim medis RSUD,” jelas Lucky.

Disampaikan bahwa berdasarkan hasil diagnosa medis dari pihak rumah sakit, korban meninggal dunia di dalam perjalanan sebelum tiba di RUSD.

“Kami terima jenazah atas perintah keluarga dan penyidik. Kalau dicurigai dan lokasi kejadiannya ada di Kampung Pomako, kami sudah melakukan komunikasi dengan Polsek Mimika Timur saat itu,” katanya.

Baca Juga :  Merindukan Sarana Air Bersih di Kabupaten Mimika

Lebih lanjut Lucky menyebutkan bahwa pada saat itu, jasad korban dilakukan visum luar atas perintah dari penyidik, bukan pihak rumah sakit. Sebab, tim medis tidak bisa apa-apakan jenazah tampa persetujuan visum dari penyidik.

“Visum luar dilakukan atas perintah penyidik dan hasilnya telah diserahkan ke pihak penyidik TNI-Polri,” ungkapnya.

Lucky juga menjelaskan bahwa pihaknya hanya bisa melakukan visum luar lantaran sampai saat ini RSUD Mimika belum memiliki dokter forensik untuk melakukan autopsi atau visum dalam.

“Dan visum luar ini juga tidak bisa untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban. Beda kalau visum dalam atau autopsi, pasti ditemukan semua sebab akibatnya,” jelas dia.

Terkait hasil visum, Lucky menyebutkan bahwa pihaknya telah memberikan langsung kepada pihak kepolisian.

“Jadi kalau untuk penyelidikan terkait penyebabnya lebih dalam, itu nanti dari pihak penyidik kepolisian,” pungkasnya.

Sementara kuasa hukum keluarga korban, Gilbert Rumboirusi, menjelaskan pihaknya datangi pihak RSUD karena keluarga merasa tidak puas dengan hasil visum yang dikeluarkan.

“Kami tim kuasa hukum meminta penjelasan dari RSUD Mimika. Dalam sudut pandang orang hukum menemukan, harus ada dua alat bukti yang mendukung. Pertama saksi yang melihat kejadian itu dan yang berikut hasil visum ini,” jelas Gilbert.

Baca Juga :  6 Fraksi di DPRD Mimika Setuju RAPBD Perubahan Senilai 7,2 Triliun

“Tapi hasil visum yang dikeluarkan justru tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Hal itu yang membuat keluarga merasa tidak puas dan datang ke sini untuk meminta penjelasan,” imbuhnya.

Simon Dewar selalu keluarga korban juga menyampaikan ketidakpuasannya terhadap hasil visum yang ditunjukkan penyidik hanya melalui HP.

“Mereka Baca kasih lihat hanya lewat HP. Terus mereka sampaikan dalam keterangan penyidik, tidak ditemukan luka apa-apa di tubuh korban. Padahal faktanya kan lehernya patah usai dianiaya sehingga kami tidak merasa puas dengan hasil itu,” ujarnya.

“Sehingga hari ini, kami meminta keterangan di RSUD karena kami bingung hasil visum yang mereka sampaikan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya.

Usai melakukan audiens, Gilbert kepada awak media menegaskan bahwa proses ini akan terus dilanjutkan. Sebab, pihak keluarga masih belum puas terhadap hasil visum luar yang tidak dapat menjelaskan penyebab kematian korban.

Gilbert menyampaikan bahwa pihak keluarga korban akan mempertimbangkan kembali untuk menghadirkan dokter forensik dan melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

“Ini (autopsi) nanti akan dipertimbangkan lagi oleh keluarga. Kalau memang keluarga perlu, kita hadirkan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, kita akan ambil jalan itu,” terangnya.

“Nanti kita akan koordinasi juga dengan pihak penyidik kepolisian untuk dapat hadirkan dokter forensik,” tutupnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sejumlah Kios di Jalan Yos Sudarso Timika Ludes Terbakar
Penyerahan SK PPPK Guru di Mimika Masih Tertunda, Ini Alasannya
2 Jenis BBM Ini Naik Harga, Pertamina: Bukan Karena PPN 12 Persen
Perubahan Iklim, Salju Abadi Kebanggaan Papua Bakal Hilang di 2026?
Patah Panah, Perang Saudara di Mimika Berakhir Damai
Dua Kelompok Warga Bertikai di Jalan Baru Timika Sepakat Tak Lanjut Perang
Seorang Guru Tewas Ditembak di Ilaga Puncak Papua Tengah
Marak Pembunuhan di Mimika, Polisi Gelar Patroli dan Razia Sajam

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 12:43 WIT

Sejumlah Kios di Jalan Yos Sudarso Timika Ludes Terbakar

Minggu, 5 Januari 2025 - 03:56 WIT

Penyerahan SK PPPK Guru di Mimika Masih Tertunda, Ini Alasannya

Jumat, 3 Januari 2025 - 00:54 WIT

2 Jenis BBM Ini Naik Harga, Pertamina: Bukan Karena PPN 12 Persen

Selasa, 31 Desember 2024 - 06:06 WIT

Perubahan Iklim, Salju Abadi Kebanggaan Papua Bakal Hilang di 2026?

Sabtu, 28 Desember 2024 - 21:04 WIT

Patah Panah, Perang Saudara di Mimika Berakhir Damai

Berita Terbaru

Kondisi Pos Brimob di Kompleks Gorong-gorong yang sudah dalam kondisi pecah kaca usai dilempari batu oleh warga pada Senin (13/1/2025) malam. (Foto: Galeri Papua/Wahyu)

Hukrim

Pos Brimob di Mimika Diserang Sekelompok Orang

Selasa, 14 Jan 2025 - 00:58 WIT

Pj Gubernur Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, melantik Yonathan Demme Tangdilintin sebagai Pj Bupati Mimika, Senin (13/1/2025) di Nabire, Papua Tengah. (Foto: Istimewa)

Pemerintahan

Yonathan Demme Tangdilintin Resmi Jabat Pj Bupati Mimika

Senin, 13 Jan 2025 - 23:31 WIT