YAHUKIMO – Sejak Sabtu (22/3/2025) kemarin, informasi tentang peristiwa pembunuhan guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, beredar luas di berbagi media.
Informasi simpang siur yang tersebar secara umum menyampaikan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah membunuh sebanyak enam guru dengan cara dibakar dibakar hidup-hidup.
Kendati demikian, informasi liar tersebut nyatanya tidak sepenuhnya benar. Beberapa fakta terungkap setelah dilakukan evakuasi korban pada Minggu (23/3/2025). Berikut fakta-fakta yang telah dirangkum Galeripapua.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Satu Korban yang Meninggal Dunia
Berdasarkan data hasil proses evakuasi korban yang dilakukan Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III pada Minggu pagi, dipastikan bahwa korban meninggal dunia berjumlah satu orang.
Korban meninggal dunia atas nama Rosalina, usia 30 tahun. Ia ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan akibat tindakan kekerasan.
Adapun 6 korban yang mengalami luka-luka. 3 orang luka berat akibat benda tajam atas nama Vidi, Cosmas, dan Tari. Sementara 3 orang lainnya mengalami luka ringan atas nama Vanti, Paskalia dan Irmawati.
SD YPK Distrik Anggruk, tempat para guru mengajar pun telah dalam kondisi hangus terbakar.
Jenazah Rosalina Dievakuasi ke Bandara Dekai
Jenazah korban Rosalina telah dievakuasi ke Bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dan akan diberangkatkan Jayapura, Papua.
Hal itu disampaikan Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan.
“Jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ujarnya.
Belum Ada Klarifikasi Kapendam Soal Pernyataan 6 Korban Dibakar Hidup-hidup
Sebelumnya, pada Sabtu malam, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, telah menerbitkan siaran pers berjudul “OPM Biadab, OPM Penjahat Kemanusiaan Bunuh Bakar Guru dan Tenaga Kesehatan, Bakar Sekolah dan Rumah Guru”.
Dalam rilis tersebut, Kapendam menyampaikan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang disebut KKB oleh polisi telah membunuh dan membakar hidup-hidup 6 orang guru.
“OPM penjahat kemanusiaan ini benar-benar sangat biadab tidak berprikemanusiaan telah membunuh dan membakar hidup-hidup 6 orang guru, membakar gedung sekolah serta rumah guru. Bahkan memeras dan merampok uang masyarakat di sekitarnya. Mana keadilan HAM para korban ini,” ungkap Kapendam.
Hingga saat ini, Kapendam belum memberikan klarifikasi soal pernyataan keliru yang diterbitkannya terkait 6 guru telah dibunuh dan dibakar hidup-hidup.
Sejumlah Guru dan Tenaga Kesehatan Mengungsi ke Jayapura
Untuk diketahui, akibat dari peristiwa ini pembunuhan ini, sejumlah guru dan tenaga kesehatan di Kabupaten Yahukimo memutuskan untuk mengungsikan diri ke Jayapura melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
“Hari ini, Sabtu (22/3) telah diungsikan para guru dan tenaga kesehatan dari Distrik Heriyapini, Distrik Kosarek, Distrik Ubalihi, Distrik Nisikni, Disteik Walma dan Distrik Kabiyanggama, Kabupaten Yahukimo menggunakan pesawat Adventist Aviation berjumlah 58 orang, 4 anak-anak dan 1 warga sipil melalui bandara Wamena,” kata Kapendam Sabtu kemarin.