MIMIKA – Harga beras bermerk di Kabupaten Mimika sejak awal Januari 2023 naik. Dari yang sebelumnya Rp12 ribu per kg, kini naik menjadi Rp13 ribu per kg.
Kenaikan harga ini diduga disebabkan oleh naiknya harga ongkos distribusi akibat kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Ramadhan, salah satu karyawan agen beras PT Mitra Indimatam Nusantara saat dijumpai pada Rabu (18/1/2023) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kenaikan harganya itu mulai kontainer yang baru masuk ini. Kan harganya dari sana naik, jadi kita juga naikkan,” ujarnya.
Ramadhan mengatakan, untuk di luar Mimika, harga beras memang telah naik dari bulan Desember 2022 lalu.
“Memang di luar harganya sudah naik dari Desember, tapi karena bulan kemarin kita masih ada stok lama, jadi kita menyesuaikan, belum naikkan harga,” jelasnya.
Dengan adanya kenaikan tersebut, lanjut Ramadhan, saat ini agen beras PT Mitra Indimatam Nusantara memasarkan berasnya kepada pengecer dengan harga Rp590 ribu per 50 kg dari yang sebelumnya seharga Rp570 ribu.
“Kemudian 25 kg itu Rp310 ribu dari Rp300 ribu. 20 kg itu Rp260 ribu dari Rp250 ribu. 10 kg itu Rp130 ribu dari Rp125 ribu. Lalu 5 kg itu Rp65 ribu dari sebelumnya Rp60 ribu,” sebut Ramadhan memaparkan.
Kenaikan harga beras ini juga diakui oleh Tami, pegawai Agen Beras Merauke di Jalan Yos Sudarso.
Saat diwawancarai pada Rabu (18/1/2023), Tami membenarkan bahwa harga beras mulai naik sejak awal Januari 2023.
“Iya memang lagi naik. Makanya sekarang kita jual untuk 50 kg itu harganya Rp590 ribu dari sebelumnya 570 ribu. 25 kg Rp285 ribu dari Rp260 ribu,” ujarnya.
Tami juga mengungkapkan, dengan naiknya harga beras, penjualannya sedikit menurun.
“Dampaknya agak sedikit berkurang jumlah penjualannya karena kenaikan harga ini,” ungkap Tami.
Dampak itu pun turut dirasakan oleh para pengecer di pasaran. Salah satunya Ayudin, pedagang beras di pusat perbelanjaan Pasar Sentral Timika.
“Berpengaruh sekali karena kadang-kadang langganan mengeluh kok berasnya setiap bongkar masuk naik harganya. Kami sampaikan, kalau dari harga ekspedisi juga naik jadi,” kata Ayudin ketika ditemui di lapak dagangnya, Rabu (18/1/2023).
“kita kira Januari ini harga sudah mau stabil, padahal naik. Mungkin karena gagal panen juga katanya begitu,” imbuhnya.
Untuk harga beras di pengecer, lanjut Ayudin, per kilonya dijual seharga Rp13 ribu dari sebelumnya Rp12ribu.
“Kalau per karungnya, kita jual 650 untuk yang 50 kg. Kalau yang 25 kg, harganya tetap ikut per kiloan. Jadi, per karungnya bisa Rp 325 ribu sampai Rp350 ribu. Tergantung merek berasnya. Sedangkan yang 10 kg itu 130 ribu sekarang,” ungkapnya.
Ayudin berharap ke depan harga beras bisa kembali stabil agar hubungan antara para pengecer dengan langganannya tidak renggang dan penjualan tidak lagi menurun.
“Kalau agen kan enak tinggal kasih keluar. Kita yang di pasaran ini yang ribet sekali baku hadap dengan langganan. Kadang itu mereka bilang kok beras tiap hari naik. Ya kita memang tidak mau kasih naik, tapi bagaimana pengambilan dari agen juga harganya begitu jadi,” pungkasnya.