MIMIKA – Komando Distrik Militer (Kodim) 1710/Mimika menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-124 tahun anggaran 2025.
Rakor tersebut berlangsung di Ruang Rekreasi Kodim 1710/Mimika, Jalan Agimuga Mile 32, Timika, Papua Tengah, Kamis (17/4/2024), dengan turut menghadirkan pihak terkait di antaranya Pemerintah Daerah, Pemerintah Distrik, aparat kampung, dan jajaran TNI-Polri.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Mimika, Frans Kambu, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI, khususnya Kodim 1710/Mimika, atas komitmennya yang luar biasa dalam mendukung pembangunan daerah melalui program TMMD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI dan Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah terpencil, tertinggal, dan terisolasi,” ujarnya.
Dia mengatakan program TMMD bukan hanya sekadar pembangunan fisik seperti pembukaan jalan, renovasi fasilitas umum, atau pembangunan infrastruktur dasar lainnya.
TMMD juga merupakan bentuk pembangunan non-fisik, seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, peningkatan kapasitas masyarakat, serta penguatan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
“Kita telah tahu bersama bahwa daerah Kabupaten Mimika yang kita cintai ini memiliki wilayah yang cukup luas dengan tantangan geografis yang tidak ringan. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor melalui Program TMMD menjadi salah satu jawaban strategis dalam menjangkau dan melayani masyarakat hingga ke pelosok kampung dan distrik. Ini sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Mimika untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan,” tuturnya.
Melalui forum rapat koordinasi awal ini, Frans berharap semua unsur terkait dapat menyampaikan masukan, usulan, dan koordinasi secara terbuka demi memastikan pelaksanaan TMMD ke-124 nantinya berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
“Kepada kepala distrik, kepala kampung, serta tokoh masyarakat yang hadir, saya mengajak untuk turut berperan aktif dalam mendukung dan mengawal kegiatan ini, karena partisipasi dari masyarakat setempat adalah kunci utama keberhasilan TMMD,” kata Frans.
“Mari kita satukan tekad, sinergikan langkah, dan tingkatkan semangat gotong royong dalam membangun Mimika yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Sementara Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika, Letkol Inf. M. Slamet Wijaya, menjelaskan bahwa TMMD merupakan program yang diselenggarakan atau diinisiasi olehTNI terutama TNI Angkatan Darat.
“Jadi, setiap tahun itu rutin dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI. Ada kurang lebih sekitar 50 tempat per triwulan. Kalau setahun berarti sekitar 200-an tempat,” tuturnya.
Dandim mengatakan program TMMD sejauh ini telah terbukti sangat membantu pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan di daerah.
“Ya kan ujung-ujungnya juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini bukan yang pertama kalinya juga, mungkin di Kabupaten Mimika sudah beberapa kali. Makanya saya sebagai Dandim mendapatkan suatu kepercayaan. Kita mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan program TMMD,” kata Dandim.
Di sampaikan bahwa TMMD kali ini akan mennyasar sebanyak 3 kampung di Distrik Iwaka, yakni Kampung Pigapu, Kampung Naena Muktipura, dan Kampung Iwaka.
Pembangunan fisik dalam program TMMD ini meliputi 5 unit rumah panggung type 36 di Kampung Pigapu.
Kemudian pembangunan nonfisik berupa penyuluhan pemanfaatan hasil laut dan bantuan jaring ikan; penyuluhan kesehatan & stunting; penyuluhan hukum; penyuluhan bahaya narkoba, lem aibon, dan miras; penyuluhan hukum KDRT dan peranan hukum dalam masyarakat; pemutaran film pembangunan; dan pembelajaran metode gasing kepada anak sekolah.
Adapun tambahan program unggulan KASAD yakni pembuatan 5 unit sumur bor, kamar mandi, dan MCK umum; penurunan angka stunting melalui posyandu dan pemberian makanan tambahan bergizi gratis; pemberian bibit dan obat tanaman serta alat pertanian kepada kelompok tani; penanaman pohon keras seluas 2 hektar; pembukaan lahan tidur 1,5 hektar untuk lahan produktif; dan budidaya ikan lele dengan pemberian bantuan kolam terpal dan bibit lele kepada warga orang asli Papua (OAP).
Diharapkan melalui rakor ini, segala saran dan masukan dapat didiskusikan demi kelancaran pelaksanaan program nantinya.
“Sekiranya ada saran dan masukan yang nantinya bisa kita wadahi, ya akan kita upayakan. Pelaksanaan itu awal Mei ya kan kurang lebih berjalan kurang lebih 1 bulan. Kirannya dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.