MIMIKA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika melaksanakan simulasi perhitungan dan pemungutan suara Pemilu 2024 bagi masyarakat Mimika, di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Timika, Papua Tengah, Rabu (24/1/2024).
Dalam simulasi ini, KPU Mimika melibatkan jajaran aparat keamanan mulai dari TNI hingga Polri, yang juga dihadiri langsung oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika, dalam hal ini Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta instansi-instansi lainnya.
Adapun tata cara pencoblosan yang disimulasikan mulai dari tahapan pengamanan, registrasi, pengambilan sumpah dan janji para saksi, pengambilan surat suara, sesi pencoblosan hingga surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.
Selanjutnya, pencoblos akan ditandai dengan tinta pada jari, pertanda si pencoblos telah menunaikan kewajibannya.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara KPU Mimika, Elisabeth Rahawarin, menjelaskan nantinya pencoblos datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai domisili dengan membawa KTP dan Surat Undangan.
Kemudian melakukan pemeriksaan data diri atau nama yang telah ditempel oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada papan informasi di depan TPS. Lalu melaksanakan registrasi dengan dua orang petugas yang berjaga di meja registrasi.
Selanjutnya, pencoblos akan mengambil surat suara di petugas KPPS utama, lalu melangkah ke bilik suara dan mencoblos. Dari bilik suara, pencoblos akan memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.
Ada lima jenis surat suara dengan warna yang berbeda, yang akan dimasukkan ke dalam masing-masing kotak suara.
Pertama, surat suara Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu. Kedua, surat suara DPD RI berwarna merah. Ketiga, surat suara DPR Provinsi warna berbiru. Keempat, surat suara DPRD Kabupaten Kota berwarna hijau, dan yang kelima, surat suara DPR RI berwarna kuning.
Setelah memasukkan surat suara, pencoblos akan ditandai dengan tinta hitam dan difoto oleh petugas.
Secara teknis, pada 14 Februari nanti kata Elisabeth, TPS akan dibuka mulai pukul 07.00 WIT. Di hari yang sama, Elisabeth bilang, akan ada dua agenda, yakni rapat pemungutan suara dan rapat penghitungan suara.
“Ini juga nanti menjadi perhatian bagi teman-teman PPD, PPS, dan seterusnya sampai di KPPS. TPS akan ditutup pada pukul 13.00 waktu setempat, atau jam 1 siang waktu Mimika, itu untuk waktu pelaksanaan pemungutan suara,” terang pada pembukaan simulasi.
Elisabeth menjelaskan, ada yang berbeda pada pelaksanaan pemilu tahun ini dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Perbedaan tersebut terjadi pada agenda kedua, yakni rapat perhitungan suara.
Kata Elisabeth, pada rapat perhitungan suara nanti, hasil rekapan akan difoto oleh ketua KPPS. Hasil foto tersebut akan terkoneksi ke sistem informasi rekapitulasi suara (SiRekap).
“Jadi, yang difoto di TPS terbaca di KPU Kabupaten Mimika, KPU Provinsi Papua Tengah, dan KPU RI, dalam hal ini divisi teknis penyelenggaraan pemilu,” tuturnya.
Elisabeth menyebut, dan pelaksanaan pemilu 2024 ini secara nasional tren daftar pemilih tetap (DPT) tren-nya mengalami penurunan.
Ia mengatakan, di tahun 2019, KPU Kabupaten Mimika menjalankan pemilu dengan DPT berjumlah 300 ribu sekian. Sementara pada tahun ini, tercatat 236.995 pemilih dengan tambahan 2 persen.
“Dalam forum ini, saya mau katakan dua persen itu bukan surat yang dikatakan kelebihan, dua persen itu digunakan untuk menggantikan surat suara yang rusak,” ujarnya.
Sementara itu, pada pembukaan simulasi, Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Mimika, Alvesia mengatakan, Pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas. Namun, juga pemerintah dan semua pihak yang terlibat.
Pesta demokrasi yang merupakan agenda nasional ini di Kabupaten Mimika juga terus mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Mimika, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Alvesia melanjutkan, pemerintah selama ini, terus mendukung seluruh tahapan kegiatan pemilu, mulai dari tahapan awal, hingga tahapan pelaksanaan.
Ia mengatakan, Kesbangpol beberapa kali juga sudah menggelar sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan tahapan-tahapan pemilu.
“Kegiatan ini sangat penting dan pemerintah selalu mendukung dan kita semua harus mendukung dan bisa membagikan semua informasi simulasi ini dengan jelas kepada masyarakat yang ada di sekitar kita,” ujar Alvesia.
“Kembali lagi, suksesnya Pemilu bukan pada saat persiapan ataupun pelaksanaan, tapi bagaimana partisipasi masyarakat di dalam pelaksanaan Pemilu,” pungkasnya.