OPM Puncak Sebut Serangan Udara Militer Indonesia Meleset, Tewaskan Warga Sipil

Endy Langobelen

Rabu, 7 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jasat pelajar Deris Kogoya, 18 tahun, korban serangan udara oleh militer Indonesia. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

i

Jasat pelajar Deris Kogoya, 18 tahun, korban serangan udara oleh militer Indonesia. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

PUNCAK – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Mayor Numbuk Telenggen di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menyampaikan bahwa serangan bom dan roket yang diluncurkan oleh militer Indonesia melalui udara meleset mengenai target.

Dikatakan serangan itu dilakukan pada Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 09.25 WIT. Serangan itu telah menewaskan warga sipil atas nama Deris Kogoya, 18 tahun, yang merupakan pelajar di SMP Negeri 1 Ilaga.

“Deris Kogoya tewas setelah terkena serangan bom dan roket yang telah menghancurkan tubuh korban. Sementara Jemi Alom, mengalami korban luka akibat serangan tersebut,” kata Numbuk Telenggen dalam siaran pers yang diterbitkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Dijelaskan lebih lanjut, serangan udara itu menargetkan Markas TPNPB. Namun, salah sasaran sehingga menewaskan seorang pelajar dan satu warga lainnya luka berat.

Jemi Alom, korban luka berat akibat serangan udara oleh militer Indonesia. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)
Jemi Alom, korban luka berat akibat serangan udara oleh militer Indonesia. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

Atas kejadian ini, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengeluarkan imbauan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Panglima TNI untuk segera menghentikan serangan bom dan roket ke pemukiman warga sipil di luar dari wilayah perang. Sebab, serangan itu hanya akan mengorbankan warga sipil yang lebih banyak.

Baca Juga :  Brigpol Tri Yudha Korban Penyerangan OTK di Lanny Jaya Meninggal Dunia

“Jika militer Pemerintah Indonesia berani lawan kami TPNPB, silakan turun ke medan perang, senjata lawan senjata,” tegas Sebby.

“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menegaskan kembali kepada Presiden Prabowo Subianto agar selama perang berlangsung di Papua maka Militer Pemerintah Indonesia segera hentikan penggunaan senjata berat seperti bom, roket, mortir, helikopter, dan jet tempur karena telah melanggar hukum humaniter,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dua Personel Satgas Ops Damai Cartenz Gugur Ditembak di Puncak Jaya
CCTV Ungkap Pelaku Pembuang Bayi di Tong Sampah RSUD Mimika
Bayi yang Ditemukan di Tempat Sampah RSUD Mimika Meninggal Dunia
Umat Katolik Demo Uskup Merauke di Katedral Tiga Raja Timika
Bayi Perempuan Ditemukan dalam Tempat Sampah RSUD Mimika
Ritual Adat Belah Kayu Doli Akhiri Konflik Pilkada Puncak Jaya
Polisi Lakukan Tahap II Kasus Pencurian di belakang Gereja Advent Timika
Tinjau Kasus Penembakan Tobias Silak, Kemenham Pabar: Kami akan Pantau hingga Selesai
Berita ini 15,851 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:33 WIT

Dua Personel Satgas Ops Damai Cartenz Gugur Ditembak di Puncak Jaya

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:56 WIT

CCTV Ungkap Pelaku Pembuang Bayi di Tong Sampah RSUD Mimika

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:49 WIT

Bayi yang Ditemukan di Tempat Sampah RSUD Mimika Meninggal Dunia

Rabu, 14 Mei 2025 - 20:23 WIT

Umat Katolik Demo Uskup Merauke di Katedral Tiga Raja Timika

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:11 WIT

Bayi Perempuan Ditemukan dalam Tempat Sampah RSUD Mimika

Berita Terbaru

Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA saat menyampaikan homili dalam misa perdananya di Gereja Katedral Timika. (Foto: Istimewa/Tangkapan layar video siaran langsung)

Agama

Misa Perdana Uskup Timika: Tak Ada Tempat bagi Rasisme!

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:41 WIT