MIMIKA – Anggota DPRD Mimika dari Partai Gerindra, Tanzil Azharie, menggelar reses I masa sidang I bersama warga RT 02 Kompleks Wowor, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua Tengah, Senin (13/2/2023).
Pada pelaksanaan reses tersebut, Tanzil berhasil menjaring berbagai aspirasi yang selama ini menjadi keluhan utama warga Wowor.
Mulai dari kondisi jalan yang sudah tampak begitu parah sejak lama, penerangan jalan masuk kompleks yang hingga kini masih gelap, masalah banjir, hingga kebutuhan akan lowongan kerja dan pangkalan minyak tanah.
“Padahal kita di sini adalah salah satu RT yang tertua, kompleks yang tertua, tapi sampai sekarang kami seperti tidak diperhatikan oleh pemerintah,” keluh Ketua RT, Amram Pohwain.
“Jalan masuk itu sudah lama sekali tidak pernah diaspal. Tidak ada penerangan sampai terjadi banyak korban pemalakan dan akhirnya kompleks kami ini yang malah dicap sebagai kompleks kejahatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Roni Tuatubun, salah satu warga mengungkapkan bahwa setiap tahun Kompleks Wowor pasti selalu dilanda banjir.
“Terus terang saja, kami warga di sini setiap tahun kami tenggelam. Sampai saya sudah pernah menyurat ke DPR, Dinas PU, Dinas Sosial, tapi hingga detik ini tidak pernah ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Akibat dari banjir dan jalan yang masih rusak, lanjut Roni, beberapa kali ada ibu hamil yang akhirnya terpaksa melahirkan di rumah karena tidak dapat dilarikan ke rumah sakit.
“Menurut saya itu adalah satu peristiwa yang sangat memalukan untuk pemerintah,” tandasnya.
Adapun Matias Tanlain yang mewakili pemuda-pemudi Kompleks Wowor meminta agar pemerintah dapat menekan pihak kontraktor dan perusahaan yang ada di Mimika agar tidak merekrut karyawan dengan melihat suku, agama, ras, atau kompleks.
“Kami anak-anak muda di kompleks ini sangat banyak. Kami punya potensi besar. Tetapi lamaran kami selalu ditolak karena kami tinggal di Kompleks Wowor yang katanya jahat ini,” tukas Matias.
“Jadi ini catatan untuk perwakilan pemerintah yang hadir di sini supaya menekan kontraktor-kontraktor dan perusahaan yang ada di kabupaten ini. Di sini sarjana banyak, sarjana teknik, guru, tapi nganggur semua,” tandasnya menambahkan.
Menanggapi apa yang telah disampaikan warga, Tanzil menyatakan bahwa dirinya akan selalu ada bersama-sama masyarakat Wowor untuk memperjuangkan aspirasi-aspirasi yang ada.
Dia juga berjanji sesegera mungkin mengadakan lampu-lampu jalan untuk penerangan di jalan masuk Kompleks Wowor.
“Untuk penerangan saya siap bantu. Kita sama-sama hitung berapa yang dibutuhkan. Kita pasang sama-sama agar secepatnya jalan masuk ini bisa terang dan bisa mengurangi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi seperti pemalakan yang disampaikan tadi,” kata Tanzil.
Sementara untuk pengaspalan jalan masuk Kompleks Wowor, Tanzil menyebutkan bakal ia perjuangkan di DPRD.
“Begitu juga dengan lapangan kerja dan pangkalan minyak tanah, saya akan perjuangkan itu dengan serius sehingga kompleks Wowor ini bisa setara dan sama dengan kompleks lainnya di Timika,” ujarnya.
“Saya harap dukungan dari bapak ibu agar kita semua dapat bersama-sama menangani setiap persoalan yang dialami warga Wowor. Mari kita membangun Wowor dengan cinta,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam reses ini juga, seluruh warga masyarakat yang hadir turut diberikan sejumlah bantuan berupa sembako.