MANOKWARI – Ketua Tim Penggerak PKK Manokwari, Provinsi Papua Barat, Febelina Wondiwoy, menyampaikan akan menangani sejumlah anak yang menderita Stunting di Kelurahan Sanggeng, Distrik Manokwari Barat.
Febelina menyebutkan, pihaknya akan mendata dan memeriksa ulang data penderita stunting di wilayah Puskesmas Sanggeng.
“Di Puskesmas Sanggeng, itu ada 30 anak penderita stunting yang akan kami tindaklanjuti dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujarnya saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Wanita Kristen Indonesia Papua Barat, Jumat (17/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindak lanjut itu akan dikerjakan bersama petugas Puskesmas Sanggeng dan ahli gizi serta tim medis yang ada di Kelurahan Sanggeng.
Untuk 30 anak penderita stunting, nantinya dilakukan pengukuran ulang. Kemudian di data sesuai nama dan alamat (by name, by address).
Langkah itu serupa dengan yang dikerjakan pada proyek penanganan stunting di Kelurahan Sowi di Distrik Manokwari Selatan.
Saat meresmikan pilot proyek penanganan stunting pada Oktober 2023, terdapat 31 anak penderita stunting di Kelurahan Sowi.
Pilot proyek yang dikerjakan selama 90 hari akhirnya berhasil menurunkan angka penderita stunting. Kini, hanya tersisa satu orang.
“Anak tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit lainnya, yakni TBC,” jelas dia.
Setidaknya terdapat 15 Puskesmas di Kabupaten Manokwari disertai 200 lebih Posyandu. Pencegahan stunting dipastikan akan dilakukan di tempat-tempat tersebut melalui kader.
Tim Penggerak PKK Manokwari berjanji untuk terus memprioritaskan penanganan stunting yang masuk dalam agenda nasional.
Dalam Pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 51 Tahun 2023, Tim Penggerak PKK Manokwari juga membagikan 500 kilogram gula pasir, 500 kilogram kacang hijau, dan 250 kaleng susu.
Bahan-bahan untuk meningkatkan nutrisi bagi anak penderita stunting itu diberikan pada perwakilan Posyandu yang hadir.