MERAUKE – Bulog Merauke, Provinsi Papua Selatan, dikabarkan sedang mendatangkan stok beras dari luar Papua sebanyak 4000 ton.
Stok beras dengan jumlah ribuan ton tersebut didatangkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan pangan beras di Provinsi Papua Selatan secara keseluruhan dan Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Yahukimo.
Kabulog Merauke, Firman Mando, menyampaikan bahwa stok beras tersebut didatangkan menggunakan kapal dari Surabaya.
Estimasi beras yang didatangkan ini, kata dia, akan selesai diangkut pada minggu kedua Bulan Oktober 2023. Adapun peruntukannya untuk bantuan pangan, jatah beras ASN, TNI-Polri, kegiatan operasi pasar, dan antisipasi bencana alam.
“Dengan demikian, ketahanan stok kita akan aman selama lima bulan ke depan sampai bulan Februari 2024,” terang Firman Mando, Selasa (26/9/2023) di Merauke.
Di samping itu, seperti yang diketahui, Merauke merupakan salah satu kabupaten yang telah ditetapkan sebagai lokasi realisasi program food estate, sebuah proyek prioritas strategis yang bertujuan menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.
Sayangnya saat ini, Bulog Merauke belum dapat menyerap beras di tingkat petani lokal. Hal itu, menurut Firman, karena masih terkendala dari sisi harga.
“Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku saat ini Rp9.950 per kg. Sementara harga beras di tingkat petani Rp11.000 per kg. Ini jauh dari satandar HPP,” jelas Firman.
Perbedaan harga tersebutlah yang menurut Firman menjadi penyebab Bulog belum bisa menyerap beras lokal. Selain itu, ketersediaan pangan beras di tingkat petani melalui mitra Bulog pun tidak banyak.
“Sehingga kita belum bisa lakukan penyerapan. Selain itu, stok beras di mitra kita memang tidak banyak,” pungkasnya.