Bulog Merauke Datangkan 4.000 Ton Beras Penuhi Kebutuhan di Papua Selatan

Endy Langobelen

- Wartawan

Selasa, 26 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi beras Bulog. (Foto: Istimewa/ANTARA Foto)

i

Ilustrasi beras Bulog. (Foto: Istimewa/ANTARA Foto)

MERAUKE – Bulog Merauke, Provinsi Papua Selatan, dikabarkan sedang mendatangkan stok beras dari luar Papua sebanyak 4000 ton.

Stok beras dengan jumlah ribuan ton tersebut didatangkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan pangan beras di Provinsi Papua Selatan secara keseluruhan dan Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Yahukimo.

Kabulog Merauke, Firman Mando, menyampaikan bahwa stok beras tersebut didatangkan menggunakan kapal dari Surabaya.

Kabulog Merauke, Firman Mando. (Foto: Istimewa/Humas Pemkab Merauke)

Estimasi beras yang didatangkan ini, kata dia, akan selesai diangkut pada minggu kedua Bulan Oktober 2023. Adapun peruntukannya untuk bantuan pangan, jatah beras ASN, TNI-Polri, kegiatan operasi pasar, dan antisipasi bencana alam.

Baca Juga :  Pembangunan BTS Program Bakti Kominfo di Mimika Masih Menunggu Perizinan

“Dengan demikian, ketahanan stok kita akan aman selama lima bulan ke depan sampai bulan Februari 2024,” terang Firman Mando, Selasa (26/9/2023) di Merauke.

Di samping itu, seperti yang diketahui, Merauke merupakan salah satu kabupaten yang telah ditetapkan sebagai lokasi realisasi program food estate, sebuah proyek prioritas strategis yang bertujuan menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.

Sayangnya saat ini, Bulog Merauke belum dapat menyerap beras di tingkat petani lokal. Hal itu, menurut Firman, karena masih terkendala dari sisi harga.

Baca Juga :  Pelantikan Anggota DPR Mappi, Pj Bupati Tekankan Sinergisitas dalam Pembangunan

“Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku saat ini Rp9.950 per kg. Sementara harga beras di tingkat petani Rp11.000 per kg. Ini jauh dari satandar HPP,” jelas Firman.

Perbedaan harga tersebutlah yang menurut Firman menjadi penyebab Bulog belum bisa menyerap beras lokal. Selain itu, ketersediaan pangan beras di tingkat petani melalui mitra Bulog pun tidak banyak.

“Sehingga kita belum bisa lakukan penyerapan. Selain itu, stok beras di mitra kita memang tidak banyak,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI
Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah
Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak
Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika
Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika
Selama Pilkada di Mimika Satu ASN Dinonjobkan
Disnakertrans Mimika Siapkan Generasi OAP jadi Pengusaha Sukses
Maximus Tipagau: 01 dan 03 Teriak Soal Quick Count, Tapi yang Menang Tetap MP3

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:50 WIT

Korban Penembakan di Puncak Papua Tengah Adalah Purnawirawan TNI

Selasa, 3 Desember 2024 - 12:07 WIT

Seorang Pria Ditembak di Kabupaten Puncak Papua Tengah

Senin, 2 Desember 2024 - 21:36 WIT

Aparat Gabungan Tembak Mati Jelek Waker Anggota KKB Puncak

Senin, 2 Desember 2024 - 19:05 WIT

Janggal, Tim MP3 Lihat Kotak Suara Dirusak Segel di Kantor KPU Mimika

Senin, 2 Desember 2024 - 16:41 WIT

Aktivis dan Tokoh Perempuan Demo Tolak Penetapan DPRK Otsus Mimika

Berita Terbaru

Seorang warga memasukkan surat suara dalam kotak suara pada kegiatan simulasi di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Timika, Papua Tengah, Rabu (24/1/2024). (Foto: Galeri Papua/Moh. Wahyu Welerubun)

Politik

KPU Mimika Pastikan 4 TPS Lakukan PSU

Kamis, 5 Des 2024 - 07:09 WIT

Jenazah Berti Liling, warga sipil yang tewas ditebas KKB Yahukimo, dievakuasi ke RSUD Dekai. (Foto: Istimewa/Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024)

Hukrim

Warga Sipil di Yahukimo Tewas Ditebas KKB

Rabu, 4 Des 2024 - 15:13 WIT