MIMIKA – Stok beras di Kabupaten Mimika dipastikan dapat mencukupi kebutuhan pangan daerah hingga akhir tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Bulog Timika, Riyandi Muslim, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/9/2023).
Riyandi mengungkapkan bahwa jumlah stok beras yang tersedia saat ini sebanyak 3.400 ton beras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“1.900 ton ada di gudang kita dan 1.500 ton ada di pelabuhan. Kita juga berencana untuk pemuatan lagi sebanyak 3000 ton untuk pasokan hingga Desember tahun ini,” jelas Riyandi.
Lebih lanjut Riyandi menerangkan bahwa stok beras tersebut nantinya bakal didistribusikan lewat para pedagang atau toko penjualan beras di pusat perbelanjaan Pasar Sentral Mimika dan di Gorong-gorong melalui program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Mengenai harga penjualan, Riyandi menyebutkan bahwa telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp11.800,- per kg.
“Di toko atau kios itu dipatok dengan Harga Eceran Tertinggi Rp11.800 per kg atau Rp59.000 per 5 kg secara kualitas itu (beras) premium,” ungkapnya.
Pasokan beras itu, kata Riyandi, sudah termasuk dalam jatah ASN, TNI dan Polri yang dibagikan setiap bulan sesuai dengan aturan.
“Untuk jatah ASN, TNI-Polri, kami siapkan 300 ton per bulan dan dibagikan ke tiga kabupaten, yakni Kabupaten Mimika, Puncak, dan Yahukimo,” paparnya
Selain itu, stok beras tersebut pun dibagikan sebagai bantuan pangan yang merupakan program dari Badan Pangan Nasional (BPN) pusat.
“Khusus untuk bantuan pangan alokasi September, Oktober, dan November 2023 kami alokasikan sebanyak 450 ton untuk tiga Kabupaten yakni Kabupaten Mimika, Puncak, dan Kabupaten Nduga,” terangnya.
Disampaikan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan ini, Badan Pangan Nasional selalu memberikan bantuan pangan kepada 15.000 masyarakat di Mimika.
“Kita berupaya agar harga beras tetap stabil, sehingga warga bisa terbantu dalam pemenuhan kebutuhan pokok mereka,” pungkasnya.